Pegal-Pegal Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Cerita Kepala BPOM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengakui, ada efek samping usai dirinya divaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 asal Sinovac, China. Meski begitu, efek yang dirasakan hanya berupa gejala ringan saja. Efek yang dialami adalah pegal-pegal dan rasa lelah. Gejalah itu dirasakan selama dua hari usai dirinya disuntik vaksin, Rabu, 13 Januari 2021 kemarin.
“Saya rasakan juga mungkin adalah lelah bukan bengkak sih. Pegal ya, pegal masih sampai hari ke dua,” ujar Penny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).
Meski begitu, gejala yang dialami sejumlah orang termasuk Penny hanyalah gejala ringan. Sementara gejala berat berupa sakit kepala dan gangguan kulit, dari laporan yang diterima, hanya dirasakan 0,1-1% dari total orang yang divaksin.
“Kalaupun itu dalam derajat berat, dalam bentuk sakit kepala, gangguan kulit selama ini dilaporkan hanya 0,1 sampai 1 persen, di mana efek-efek samping ini walaupun derajatnya termasuk sistemik berat tetapi dapat pulih kembali,” kata dia.
Pemerintah telah menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Istana Merdeka. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19. "Tidak terasa sama sekali," ujar Jokowi usai disuntikkan vaksin.
Kemudian, vaksin Covid-19 disuntikkan kepada Ketua IDI Daeng M. Faqih, Sekjen MUI Amiensyah Tambunan, perwakilan PBNU Kiai Ishom, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idaham Azis, dan perwikilan anak muda atau milenial Raffi Ahmad.
Pada sesi kedua, vaksinasi Covid-19 diberikan kepada Menkes Budi G. Sadikin, dan Ketua Umum PGRI Unifah Risyidi. Kemudian vaksin Covid-19 disuntikkan kepada para tokoh agama mulai dari PGI Ronal Tapilatu, KWI Agustinus Heri, I Nyoman Suarthanu dari PHDI, Partono Bhikkhu N. M dari Permabudhi, dan Peter Lesmana dari Matakin.
Sesi terakhir penyuntikkan vaksin perdana di Istana diberikan kepada Penny Kusumastuti, Rosan Perkasa dari perwakilan pengusaha, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, Nur Fauzah perwakilan perawat, Lusy Noviani dari apoteker, Agustini Setiyorini dari elemen buruh, dan Ibu Narti dari perwakilan pedagang.
Usai disuntik vaksin, para tokoh akan diberikan waktu selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada dampak atau reaksi alergi dari vaksin Covid-19. Jika tidak ada, maka para penerima vaksin dapat beraktivitas kembali.
“Saya rasakan juga mungkin adalah lelah bukan bengkak sih. Pegal ya, pegal masih sampai hari ke dua,” ujar Penny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).
Meski begitu, gejala yang dialami sejumlah orang termasuk Penny hanyalah gejala ringan. Sementara gejala berat berupa sakit kepala dan gangguan kulit, dari laporan yang diterima, hanya dirasakan 0,1-1% dari total orang yang divaksin.
“Kalaupun itu dalam derajat berat, dalam bentuk sakit kepala, gangguan kulit selama ini dilaporkan hanya 0,1 sampai 1 persen, di mana efek-efek samping ini walaupun derajatnya termasuk sistemik berat tetapi dapat pulih kembali,” kata dia.
Pemerintah telah menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Istana Merdeka. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19. "Tidak terasa sama sekali," ujar Jokowi usai disuntikkan vaksin.
Kemudian, vaksin Covid-19 disuntikkan kepada Ketua IDI Daeng M. Faqih, Sekjen MUI Amiensyah Tambunan, perwakilan PBNU Kiai Ishom, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idaham Azis, dan perwikilan anak muda atau milenial Raffi Ahmad.
Pada sesi kedua, vaksinasi Covid-19 diberikan kepada Menkes Budi G. Sadikin, dan Ketua Umum PGRI Unifah Risyidi. Kemudian vaksin Covid-19 disuntikkan kepada para tokoh agama mulai dari PGI Ronal Tapilatu, KWI Agustinus Heri, I Nyoman Suarthanu dari PHDI, Partono Bhikkhu N. M dari Permabudhi, dan Peter Lesmana dari Matakin.
Sesi terakhir penyuntikkan vaksin perdana di Istana diberikan kepada Penny Kusumastuti, Rosan Perkasa dari perwakilan pengusaha, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, Nur Fauzah perwakilan perawat, Lusy Noviani dari apoteker, Agustini Setiyorini dari elemen buruh, dan Ibu Narti dari perwakilan pedagang.
Usai disuntik vaksin, para tokoh akan diberikan waktu selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada dampak atau reaksi alergi dari vaksin Covid-19. Jika tidak ada, maka para penerima vaksin dapat beraktivitas kembali.
(akr)