Saham Apa Reksadana? Mana yang Cocok Buat Anda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini ada banyak pilihan instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan bagi investor di Tanah Air. Namun sebelum memilih, para investor harus mengenali dulu resiko dari instrumen investasi tersebut.
Misalnya saja memilih antara investasi saham dan reksa dana. Ada 3 faktor utama yang perlu dipertimbangkan saat kamu ingin investasi saham atau reksa dana . Faktor tersebut adalah risiko yang bersedia diterima, tingkat pengembalian yang diinginkan, serta biaya apa saja yang bersedia ditanggung saat berinvestasi.
Bila cenderung menginginkan imbal hasil yang tinggi, maka saham bisa menjadi pilihannya. Namun, karen imbal hasil yang tinggi maka resiko dalam investasi ini pun cukup besar. Sedangkan, investasi reksa dana jauh lebih aman karena dana yang dimiliki oleh investor akan dikelola oleh manajer investasi.
Bila Anda tipe investor yang konservatif, bisa memilih reksa dana pasar uang karena manajer investasi akan menaruh investasi di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun. Reksa dana saham juga bisa menjadi pilihan, namun, biasanya dari sisi return tidak akan jauh dari benchmark Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Lalu, investasi mana yang cocok bagi anda? Jika anda termasuk investor agresif yang bersedia mengambil resiko tinggi, berinvestasi untuk jangka panjang, dan bersedia menyisihkan waktu untuk memahami seluk beluk perusahaan, maka saham bisa menjadi pilihan yang tepat untuk anda. Sementara jika, investor yang tidak memiliki banyak pengalaman saat berinvestasi, takut dengan risiko investasi, dan belum memiliki banyak dana untuk mulai mendanai, maka reksa dana bisa menjadi pilihan.
Misalnya saja memilih antara investasi saham dan reksa dana. Ada 3 faktor utama yang perlu dipertimbangkan saat kamu ingin investasi saham atau reksa dana . Faktor tersebut adalah risiko yang bersedia diterima, tingkat pengembalian yang diinginkan, serta biaya apa saja yang bersedia ditanggung saat berinvestasi.
Bila cenderung menginginkan imbal hasil yang tinggi, maka saham bisa menjadi pilihannya. Namun, karen imbal hasil yang tinggi maka resiko dalam investasi ini pun cukup besar. Sedangkan, investasi reksa dana jauh lebih aman karena dana yang dimiliki oleh investor akan dikelola oleh manajer investasi.
Bila Anda tipe investor yang konservatif, bisa memilih reksa dana pasar uang karena manajer investasi akan menaruh investasi di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun. Reksa dana saham juga bisa menjadi pilihan, namun, biasanya dari sisi return tidak akan jauh dari benchmark Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Lalu, investasi mana yang cocok bagi anda? Jika anda termasuk investor agresif yang bersedia mengambil resiko tinggi, berinvestasi untuk jangka panjang, dan bersedia menyisihkan waktu untuk memahami seluk beluk perusahaan, maka saham bisa menjadi pilihan yang tepat untuk anda. Sementara jika, investor yang tidak memiliki banyak pengalaman saat berinvestasi, takut dengan risiko investasi, dan belum memiliki banyak dana untuk mulai mendanai, maka reksa dana bisa menjadi pilihan.
(nng)