Sumbang Ekonomi, Perkembangan Digital Harus Penuhi Tiga Pilar Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali mulai dari anak-anak usia dini sampai dengan orang dewasa. Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan mengatakan, bahwa ada kesalahan pahaman terkait dengan transformasi digital yang seolah-olah berpindah tempat dari dari ruang physical ke ruang digital.
“Transformasi digital adalah bagaimana kita mengembrace atau memasukkan ruang digital ini menjadi bagian dari pada realitas dan bukan menggantikan, sehingga menjadi balance," kata Semuel di Jakarta, Minggu (17/1/2021).
Lanjutnya, pengembangan digital skill harus disertai pembangunan tiga pilar lain yakni digital culture, digital ethics, dan digital safety. Hal ini agar bisa berkontribusi pada ekonomi Indonesia.
Adapun, digital Culture adalah bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital yang harus tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinekaan. Sementara digital ethics adalah kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
"Dan berikutnya adalah digital safety atau kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital. Empat hal ini tertuang dalam Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang sedang disusun oleh Kementerian Kominfo," ungkapnya.
Lalu, Kominfo juga terus melakukan literasi digital. Di sisi lain banyak sekali kita lihat masalah yang timbul, salah satunya adalah tema yang kita bahas hari ini dampak anak terhadap teknologi digital.
"Dampak-dampak ini terjadi karena tidak memahami apa itu ruang digital dan bagaimana kita menjalani atau beraktivitas di ruang digital. Untuk itu kita perlu meningkatkan digital skill masyarakat, kemampuan individu dalam mengetahui, memahami menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
“Transformasi digital adalah bagaimana kita mengembrace atau memasukkan ruang digital ini menjadi bagian dari pada realitas dan bukan menggantikan, sehingga menjadi balance," kata Semuel di Jakarta, Minggu (17/1/2021).
Lanjutnya, pengembangan digital skill harus disertai pembangunan tiga pilar lain yakni digital culture, digital ethics, dan digital safety. Hal ini agar bisa berkontribusi pada ekonomi Indonesia.
Adapun, digital Culture adalah bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital yang harus tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinekaan. Sementara digital ethics adalah kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
"Dan berikutnya adalah digital safety atau kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital. Empat hal ini tertuang dalam Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang sedang disusun oleh Kementerian Kominfo," ungkapnya.
Lalu, Kominfo juga terus melakukan literasi digital. Di sisi lain banyak sekali kita lihat masalah yang timbul, salah satunya adalah tema yang kita bahas hari ini dampak anak terhadap teknologi digital.
"Dampak-dampak ini terjadi karena tidak memahami apa itu ruang digital dan bagaimana kita menjalani atau beraktivitas di ruang digital. Untuk itu kita perlu meningkatkan digital skill masyarakat, kemampuan individu dalam mengetahui, memahami menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
(akr)