UMKM Dipaksa Melek Digital Tapi Pulsa Internet Mahal, Pemerintah Kudu Piye?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira meminta kepada semua pihak terkait agar ada perbaikan akses internet. Hal ini dikarenakan banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) di daerah tersebut yang ingin masuk ke dalam platform digital, akan tetapi masih terbatasnya akses hingga mahalnya pulsa data internet.
"Jadi subsidi internet juga penting bagi UMKM di daerah," ujar dia di acara webinar bertajuk Kebangkitan UMKM, secara virtual di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Bhima juga memberikan contoh. Seperti pemerintah Malaysia yang memberikan subsidi internet minimum 1GB per hari per unit UMKM. "Jadi selain akses dan subsidi internet, UMKM yang tergabung ke marketplace juga perlu mendapatkan subsidi ongkos kirim. Maka itu ini bentuk insentif yang sifatnya spesifik," tandas dia.
Sebelumnya, tercatat ada tiga hambatan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menggenjot bisnisnya di ranah global. Ketiga hambatan itu adalah kapabilitas manajerial dan mengelola keuangan, akses pembiayaan, dan akses pasar baik dalam dan luar negeri.
Tantangan tersebut merupakan hasil survei dan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, perlunya pendampingan dan pembinaan kepada pelaku usaha mikro untuk mengatasi tiga tantangan tersebut salah satunya adalah mengasah skill manajerial para pelaku usaha.
"Jadi subsidi internet juga penting bagi UMKM di daerah," ujar dia di acara webinar bertajuk Kebangkitan UMKM, secara virtual di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Bhima juga memberikan contoh. Seperti pemerintah Malaysia yang memberikan subsidi internet minimum 1GB per hari per unit UMKM. "Jadi selain akses dan subsidi internet, UMKM yang tergabung ke marketplace juga perlu mendapatkan subsidi ongkos kirim. Maka itu ini bentuk insentif yang sifatnya spesifik," tandas dia.
Sebelumnya, tercatat ada tiga hambatan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menggenjot bisnisnya di ranah global. Ketiga hambatan itu adalah kapabilitas manajerial dan mengelola keuangan, akses pembiayaan, dan akses pasar baik dalam dan luar negeri.
Tantangan tersebut merupakan hasil survei dan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, perlunya pendampingan dan pembinaan kepada pelaku usaha mikro untuk mengatasi tiga tantangan tersebut salah satunya adalah mengasah skill manajerial para pelaku usaha.
(nng)