Optimisme Pemerintah Menangani Covid-19, Dipercaya Bikin Rupiah Perkasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada perdagangan hari ini (20/1). Mata uang garuda ditutup naik 45 poin ke level Rp14.035 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.080 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan kondisi penularan Covid-19 yang terus meningkat, membuat pemerintah berencana memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali guna menekan laju penularan virus Covid-19. ( Baca juga:Jaga Stabilitas Rupiah, Kebon Sirih Bakal Tahan Suku Bunga Acuan )
"Optimisme pemerintah dalam penanganan Covid-19 perlu diapresiasi oleh kita semua dan masyarakat wajib membantu dan mensukseskan program pemerintah tersebut, sehingga modal asing masuk," ujar Ibrahim melalui riset harian, Rabu (20/1/2021).
Selain perpanjangan pengetatan PPKM, pemerintah juga terus melakukan stimulus berupa BLT sebesar Rp300.000 yang sudah di salurkan. Tujuannya untuk membantu masyarakat kembali beraktivitas dan kembali percaya diri walaupun saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi.
Sementara dari faktor eksternalnya, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah sikap investor yang mencerna komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen. Dia mengatakan akan mengeluarkan lebih banyak paket bantuan Covid-19 yang berimbas pada kenaikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. ( Baca juga:Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih Beberapa Jam Sebelum Pelantikan Biden )
"Gelontoran stimulus yang lebih banyak akan mendatangkan manfaat ekonomi yang jauh lebih besar daripada risiko beban utang yang lebih tinggi," ujarnya.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi nilai rupiah akan kembali menguat di level Rp14.000 hingga Rp14.050.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan kondisi penularan Covid-19 yang terus meningkat, membuat pemerintah berencana memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali guna menekan laju penularan virus Covid-19. ( Baca juga:Jaga Stabilitas Rupiah, Kebon Sirih Bakal Tahan Suku Bunga Acuan )
"Optimisme pemerintah dalam penanganan Covid-19 perlu diapresiasi oleh kita semua dan masyarakat wajib membantu dan mensukseskan program pemerintah tersebut, sehingga modal asing masuk," ujar Ibrahim melalui riset harian, Rabu (20/1/2021).
Selain perpanjangan pengetatan PPKM, pemerintah juga terus melakukan stimulus berupa BLT sebesar Rp300.000 yang sudah di salurkan. Tujuannya untuk membantu masyarakat kembali beraktivitas dan kembali percaya diri walaupun saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi.
Sementara dari faktor eksternalnya, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah sikap investor yang mencerna komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen. Dia mengatakan akan mengeluarkan lebih banyak paket bantuan Covid-19 yang berimbas pada kenaikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. ( Baca juga:Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih Beberapa Jam Sebelum Pelantikan Biden )
"Gelontoran stimulus yang lebih banyak akan mendatangkan manfaat ekonomi yang jauh lebih besar daripada risiko beban utang yang lebih tinggi," ujarnya.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi nilai rupiah akan kembali menguat di level Rp14.000 hingga Rp14.050.
(uka)