Polemik Ruangguru di Kartu Pra Kerja, Himpunan Pengusaha Kosgoro DKI Beri Dukungan

Jum'at, 17 April 2020 - 06:05 WIB
loading...
Polemik Ruangguru di Kartu Pra Kerja, Himpunan Pengusaha Kosgoro DKI Beri Dukungan
Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 DKI Jakarta, Syafi Djohan, memberikan tanggapan atas polemik konflik kepentingan dari penunjukkan Ruangguru melalui unit usaha Skill Academy sebagai mitra program Kartu Prakerja. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 DKI Jakarta, Syafi Djohan, memberikan tanggapan atas polemik yang dihadapi Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara. Beberapa pihak menduga ada konflik kepentingan dari penunjukkan Ruangguru melalui unit usaha Skill Academy sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Menurut Syafi, persoalan antara Belva dan penunjukkan Ruangguru merupakan dua hal terpisah yang perlu dilihat dengan jernih. Sebagai platform bimbingan online, Ruangguru memiliki rekam jejak yang patut diperhitungkan.

"Ruangguru adalah platform terdepan di bidang penyediaan kelas untuk menciptakan skill, upskilling, dan reskilling. Saya pikir, masuk akal bila akhirnya Skill Academy ditunjuk sebagai mitra program Kartu Prakerja yang tentunya telah melewati mekanisme seleksi," kata Syafi dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Dalam situs resminya diketahui bahwa Ruangguru telah dipercaya untuk bermitra dengan 32 dari 34 Pemerintah Provinsi dan 326 Pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia. Skill Academy yang merupakan produk ekstensi Ruangguru didirikan pada tahun lalu dan mempunyi jumlah user lebih dari 1 juta.

"Selama beberapa tahun terakhir, Ruangguru mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan dunia digital. Ini selaras dengan program Kartu Prakerja yang salah satu tujuannya juga memberdayakan SDM menghadapai ekonomi digital," kata Syafi.

Menanggapi polemik dirinya, Belva menegaskan dia tidak ikut dalam pengambilan keputusan apapun di program Kartu Prakerja. Penentuan mitra dalam program tersebut dikerjakan Kementerian Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO) secara independen tanpa intervensi pihak manapun. Ia juga mengaku akan mundur sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo jika dianggap menyalahi aturan.

"Intinya saya hanya mau kontribusi sebisa saya. Selama ini, semua gaji dan tunjangan saya sumbangkan ke UMKM melalui program CiptaNyata sejak dilantik. Mulai bulan ini dialihkan ke penanganan Corona," tulis Belva melalui akun Twitter @AdamasBelva, Rabu (15/4).
(ant)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1485 seconds (0.1#10.140)