"Kenaikan tingkat imbal hasil obligasi jangka yang lebih panjang ini merefleksikan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi dan kenaikan tingkat inflasi AS," kata Ariston di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Masih Kemurahan, Bos BI Nilai Rupiah Akan Terus Menguat
Kenaikan yield mendorong kembali penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya sehigga rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS. Di sisi lain, pelemahan mungkin terbatas karena ekspektasi stimulus besar AS yang meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko.
Baca Juga:
Baca Juga: Disogok Duit Miliaran Rupiah, Mantan Pacar Menolak Umbar Aib Ronaldo
Dari Tanah Air, kemarin BI juga menyatakan optimismenya bahwa aliran dana asing ke Indonesia akan meningkat seiring dengan prospek pemulihan ekonomi. "Potensi kisaran pergerakan rupiah hari ini di 13980-14050," tandasnya.
(nng)