Rekind Menjaga Komitmen di Tengah Gempuran Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak perusahaan terimbas akibat pandemi yang merebak luas sejak satu tahun belakangan terakhir, termasuk di dalamnya PT Rekayasa Industri (Rekind) . Menciptakan tahapan proses pekerjaan agar tetap dapat berjalan sesuai trek komitmen yang disepakati, memang merupakan hal yang lumrah untuk dikedepankan.
Namun demikian, menjadi suatu tantangan yang cukup besar, apabila mampu menjaga komitmen tersebut di tengah 'badai' pandemi Covid 19 yang masih melanda. Seperti diketahui bersama, merebaknya Covid-19 memporak porandakan hampir seluruh sektor ekonomi dan bisnis, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh belahan dunia.
Rekind sebagai Perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) milik negara ini, berupaya menjaga eksistensinya dengan baik. Kualitas dan ritme kerja tetap dipertahankan, termasuk di sejumlah proyek strategis nasional yang dikerjakan Rekind. Banyak harapan yang ditanamkan agar proyek-proyek strategis itu dapat segera beroperasi maksimal guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Saat ini ada 3 proyek strategis nasional yang Rekind terlibat di dalamnya. Sebut saja, Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan milik PT Pertamina (Persero). Ada juga Proyek Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Unitasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang juga milik PT Pertamina (Persero) dan dikelola PT PEPC di Bodjonegoro, Jawa Timur, serta Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok 2 x 50 MW CFSPP, milik PT PLN (Persero).
"Dalam situasi (pandemi) sekarang ini memang tidak mudah dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun demikian, kami tetap berupaya agar seluruh proyek yang dikerjakan melahirkan hasil maksimal dan terbaik," tegas Dirut Rekind, Alex Dharma Balen.
Rekind, lanjut Alex terlahir dari semangat, kerja keras dan inovasi terbaik anak-anak bangsa. Rekind hadir guna mengurangi ketergantungan dominasi asing dalam pengerjaan proyek (EPC) di Tanah Air."Sejarah mencatat, apapun kondisi yang dihadapi Rekind tetap mampu menciptakan karya-karya terbaik bagi pengembangan pembangunan dan kemajuan bangsa," tandasnya.
Sebagai wujud dalam menjaga komitmennya di era Pandemi seperti sekarang Rekind berupaya tidak lengah. Di bawah kepemimpinan Alex Dharma Balen sejumlah aturan ketat diberlakukan, termasuk bagi karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan proyek.
Dirinya bersama jajaran Direksi Rekind, tidak segan-segan terjun ke lapangan, untuk memantau jalannya kegiatan proyek, termasuk mengamati langkah pencegahan Covid 19.
Semua jadi sorotan. Mulai dari protokol kesehatan, menekankan pentingnya perilaku hidup bersih, hingga mengedepankan aktifitas pekerjaan sesuai metode kerja yang aman dan job safety analysis (JSA) sesuai tahapan pekerjaan, tidak luput dari pantauan.
Tahapan
Namun demikian, menjadi suatu tantangan yang cukup besar, apabila mampu menjaga komitmen tersebut di tengah 'badai' pandemi Covid 19 yang masih melanda. Seperti diketahui bersama, merebaknya Covid-19 memporak porandakan hampir seluruh sektor ekonomi dan bisnis, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh belahan dunia.
Rekind sebagai Perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) milik negara ini, berupaya menjaga eksistensinya dengan baik. Kualitas dan ritme kerja tetap dipertahankan, termasuk di sejumlah proyek strategis nasional yang dikerjakan Rekind. Banyak harapan yang ditanamkan agar proyek-proyek strategis itu dapat segera beroperasi maksimal guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Saat ini ada 3 proyek strategis nasional yang Rekind terlibat di dalamnya. Sebut saja, Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan milik PT Pertamina (Persero). Ada juga Proyek Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Unitasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang juga milik PT Pertamina (Persero) dan dikelola PT PEPC di Bodjonegoro, Jawa Timur, serta Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok 2 x 50 MW CFSPP, milik PT PLN (Persero).
"Dalam situasi (pandemi) sekarang ini memang tidak mudah dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun demikian, kami tetap berupaya agar seluruh proyek yang dikerjakan melahirkan hasil maksimal dan terbaik," tegas Dirut Rekind, Alex Dharma Balen.
Rekind, lanjut Alex terlahir dari semangat, kerja keras dan inovasi terbaik anak-anak bangsa. Rekind hadir guna mengurangi ketergantungan dominasi asing dalam pengerjaan proyek (EPC) di Tanah Air."Sejarah mencatat, apapun kondisi yang dihadapi Rekind tetap mampu menciptakan karya-karya terbaik bagi pengembangan pembangunan dan kemajuan bangsa," tandasnya.
Sebagai wujud dalam menjaga komitmennya di era Pandemi seperti sekarang Rekind berupaya tidak lengah. Di bawah kepemimpinan Alex Dharma Balen sejumlah aturan ketat diberlakukan, termasuk bagi karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan proyek.
Dirinya bersama jajaran Direksi Rekind, tidak segan-segan terjun ke lapangan, untuk memantau jalannya kegiatan proyek, termasuk mengamati langkah pencegahan Covid 19.
Semua jadi sorotan. Mulai dari protokol kesehatan, menekankan pentingnya perilaku hidup bersih, hingga mengedepankan aktifitas pekerjaan sesuai metode kerja yang aman dan job safety analysis (JSA) sesuai tahapan pekerjaan, tidak luput dari pantauan.
Tahapan