Moncer! Realisasi Investasi 2020 Lampaui Target
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) mencatat, realisasi investasi sepanjang tahun 2020 mencapai Rp826,3 triliun. Realisasi ini melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp817,2 triliun.
"Itu artinya ada kenaikan kurang lebih sekitar Rp 9 triliun dari target," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi, Senin (25/1/2021).
Dalam paparannya, capaian realisasi investasi 2020 tersebut melebihi 101,1% dari target, dan tumbuh 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).
Ia menjelaskan, sebenarnya target investasi di 2020 sebelum ada pandemi Rp886 triliun. Namun karena adanya pandemi target itu direvisi menjadi Rp817,2 triliun.
Baca juga: Edan! Modal Rp600 Ribu, Denny Caknan Cuan Miliaran dari Youtube
"Alhamdulillah atas kerja keras dari teman-teman BKPM, mampu melampaui target (investasi)," jelasnya.
Sementara, total realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau naik 7%. Sedangkan sisanya berasal dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp412,8 triliun atau turun 2,4%.
"Ini dalam baru dalam sejarah ini bisa berimbang," terangnya.
"Itu artinya ada kenaikan kurang lebih sekitar Rp 9 triliun dari target," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi, Senin (25/1/2021).
Dalam paparannya, capaian realisasi investasi 2020 tersebut melebihi 101,1% dari target, dan tumbuh 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).
Ia menjelaskan, sebenarnya target investasi di 2020 sebelum ada pandemi Rp886 triliun. Namun karena adanya pandemi target itu direvisi menjadi Rp817,2 triliun.
Baca juga: Edan! Modal Rp600 Ribu, Denny Caknan Cuan Miliaran dari Youtube
"Alhamdulillah atas kerja keras dari teman-teman BKPM, mampu melampaui target (investasi)," jelasnya.
Sementara, total realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau naik 7%. Sedangkan sisanya berasal dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp412,8 triliun atau turun 2,4%.
"Ini dalam baru dalam sejarah ini bisa berimbang," terangnya.
(akr)