Dikritik Soal Ledakan Kasus Covid, Begini Jawaban Erick Thohir

Jum'at, 29 Januari 2021 - 14:00 WIB
loading...
Dikritik Soal Ledakan Kasus Covid, Begini Jawaban Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Pemerintah merespons kritikan ihwal kenaikan kasus positif Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru (nataru) pada Desember 2020 lalu. Kritikan tersebut dijadikan masukan dan dievaluasi lebih jauh. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, evaluasi pengaturan mobilisasi massa nataru tahun lalu menjadi masukan bagi pemerintah untuk menyusun skema pengaturan pergerakan massa saat libur lebaran Idul Fitri dan Imlek 2021. Skema tersebut sudah dibahas.

"Itu sudah menjadi masukan bagi pemerintah dan sudah mulai dibahas, mengenai (libur) Imlek, mengenai lebaran tahun ini," ujar Erick Thohir Jumat (29/1/2021).



Pemerintah kerap bersikap terbuka bagi kritikan dan masukan sejumlah pihak. Erick menilai, Indonesia sebagai negara demokrasi yang menjunjung tinggi hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapatnya. Kritik dan saran itu pun dinilai sebagai proses belajar. "Ini memang yang sama-sama kita, kembali tadi, kritik dan saran, kita kan negara demokrasi harus terbuka, learning proces ini, kembali saya tidak membela diri atau membela siapa pun. Negara lain juga melakukan proses yang sama, pembelajaran pada diri sendiri," kata dia.

Mantan Bos Inter Milan itu menanggapi dengan kepala dingin, dia menyebut, kritikan baik jumlah kasus terinfeksi Covid-19 yang semakin tinggi di Tanah Air, respon terhadap kebijakan pemerintah adalah dinamika Indonesia sebagai negara demokrasi. Meski begitu, dia menegaskan bahwa kritik dan saran harus bersifat membangun.

Baca Juga: Jelang Launching, Ini Harapan Besar Erick Thohir ke Bank Syariah Indonesia

Di mana, pemerintah membuka diri bagi masyarakat dan pihak-pihak dalam memberikan masukan untuk perbaikan Indonesia kedepannya. Pemerintah tidak bekerja sendiri, namun membutuhkan kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat. "Hal-hal ini tentu gas rem dan dan Pak Presiden (Joko Widodo) sudah bicarakan sejak awal, ini menjadi dinamika kita sebagai negara demokrasi yang tentu berbeda dengan negara lain. Intinya saya rasa ayolah kita perbaiki sama-sama," tuturnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)