Jalan Panjang Menuju UMKM Melek Digital Perbankan
loading...
A
A
A
Angga menyatakan dalam memperkenalkan pinjaman berbasis digital tidaklah semulus harapan. Sebab ada saja kendala yang dihadapi seperti soal mengubah perilaku nasabah yang terbiasa datang ke kantor Cabang sekarang untuk mengajukan pinjaman, hingga kendala jaringan internet di beberapa daerah belum memadai.
“Dengan layanan pinjaman berbasis digital maka proses kredit bisa dilakukan lebih cepat, administrasi lebih mudah dan dapat dijangkau oleh masyarakat lebih luas,” dia mengungkapkan.
Masih Tahap Uji Coba
Jika dua bank anggota Himbara tersebut punya kisah sukses beradaptasi dengan dunia digital di masa pandemi, namun kondisi sebaliknya dialami bank daerah yakni Bank Sulselbar. Sebab bank ini masih dalam tahap uji coba penerapan kredit Pundi Usaha Rakyat (PUR) digital bagi usaha mikro.
Direktur Utama Bank Sulselbar , Amri Mauraga, menyatakan segmen kredit selain usaha mikro masih tahap pengembangan. Meski begitu, saat ini Bank Sulselbar telah menggandeng perusahaan teknologi finansial (fintech) Gandeng Tangan untuk mengembangkan sebuah produk yaitu PUR Digital dengan target para pelaku UMKM .
Skema ini mengadopsi platform fintech dalam hal pengajuan kredit atau pembiayaan, para pelaku UMKM dapat mengajukan permohonan pinjaman melalui agen BSSB Trust. “Skema kredit PUR bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pendekatan dana bank dengan pemanfaatan teknologi,”paparnya.
Bank Sulselbar juga juga memberikan pelayanan Elektronifikasi Transaksi PEMDA (ETP). Amri mengklaim total peningkatan transaksi keuangan melalui channel digital di Bank Sulselbar melesat 82 persen. Saat ini dominasi transaksi offline via teller yang sebelumnya mencapai 80-85 persen, kini tinggal 49 persen. Adapun transaksi via e-channel telah mencapai 51 persen.
“Layanan digital bertumbuh dengan indikatornya transaksi digital eBanking, ATM dan integrasi fintech. Jika dipersentasekan secara keseluruhan nasabah telah beralih ke digital sekitar 25 persen,” katanya.
“Dengan layanan pinjaman berbasis digital maka proses kredit bisa dilakukan lebih cepat, administrasi lebih mudah dan dapat dijangkau oleh masyarakat lebih luas,” dia mengungkapkan.
Masih Tahap Uji Coba
Jika dua bank anggota Himbara tersebut punya kisah sukses beradaptasi dengan dunia digital di masa pandemi, namun kondisi sebaliknya dialami bank daerah yakni Bank Sulselbar. Sebab bank ini masih dalam tahap uji coba penerapan kredit Pundi Usaha Rakyat (PUR) digital bagi usaha mikro.
Direktur Utama Bank Sulselbar , Amri Mauraga, menyatakan segmen kredit selain usaha mikro masih tahap pengembangan. Meski begitu, saat ini Bank Sulselbar telah menggandeng perusahaan teknologi finansial (fintech) Gandeng Tangan untuk mengembangkan sebuah produk yaitu PUR Digital dengan target para pelaku UMKM .
Skema ini mengadopsi platform fintech dalam hal pengajuan kredit atau pembiayaan, para pelaku UMKM dapat mengajukan permohonan pinjaman melalui agen BSSB Trust. “Skema kredit PUR bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pendekatan dana bank dengan pemanfaatan teknologi,”paparnya.
Bank Sulselbar juga juga memberikan pelayanan Elektronifikasi Transaksi PEMDA (ETP). Amri mengklaim total peningkatan transaksi keuangan melalui channel digital di Bank Sulselbar melesat 82 persen. Saat ini dominasi transaksi offline via teller yang sebelumnya mencapai 80-85 persen, kini tinggal 49 persen. Adapun transaksi via e-channel telah mencapai 51 persen.
“Layanan digital bertumbuh dengan indikatornya transaksi digital eBanking, ATM dan integrasi fintech. Jika dipersentasekan secara keseluruhan nasabah telah beralih ke digital sekitar 25 persen,” katanya.