Kisah Manis Para Mitra GrabFood, Teknologi Pembawa Rezeki
loading...
A
A
A
Eksisnya Del Manggo saat ini bukan hal mudah bagi Del. Saat pertama kali ia merintis usahanya, Del hanya berjualan di pinggir jalan. Pelanggan pertamanya pun merupakan teman-temannya.
Semuanya berawal sejak Del berlibur di Thailand. Di sana, Del melihat jus mangga dengan metode pembuatan yang cukup sederhana dengan tambahan potongan mangga sebagai topping di atasnya membuatnya menjadi unik kelihatan.
"Kan kalau di Makassar itu penjual jus buah di blender saja, nah di Thailand ini unik karena ditambah potongan buah di atasnya. Tapi waktu di Thailand itu saya belum ada pikiran untuk jual, saat di Jakarta saya lihat sudah booming sampai saya lihat antrian orang-orang. Nah, di Makassar belum ada, jadi akhirnya saya coba jual dan ternyata respon masyarakat baik, karena mereka penasaran, apalagi lokasi saya memang strategis pas di pinggir jalan, sehingga semua bisa lihat," kata Del.
"Ternyata antusias masyarakat dengan minuman ini cukup tinggi. Apalagi saat itu memang lagi hits-nya. Hari pertama saya menghabiskan sekitar 10 kg mangga. Hari kedua saya coba bawa 20 kg, ternyata habis lagi, akhirnya saya coba naikkan terus. Alhamdulillah habis," kenangnya.
Tak berselang lama, minuman yang dijual Del menjadi terkenal. Saking hits-nya, banyak usaha serupa yang muncul. "Ini kan minuman musiman. Bahkan di jalan tempat saya jual dulu, ada sekitar tujuh outlet yang jual minuman semacam ini," katanya sambil tertawa.
Sudah berjalan 3 tahun sejak Del memulai usahanya. Kini ia telah memiliki 3 outlet, 2 di Jl. Boulevard dan 1 di Jl. Hertasning. Dari seluruh outlet yang ada, Del mampu menjual 1000 cup per harinya. Ini menandakan bagaimana masyarakat begitu menyukai Del Manggo.
Semua berawal sejak Del Manggo terdaftar di GrabFood. "Sebenarnya Grab itu jawaban dari pengusaha ataupun masyarakat biasa. Bagaimana kita bisa membeli makanan lebih simple, praktis, dan bahkan lebih cepat, akhirnya yang merasakan dampak positifnya juga pengusaha. Jadi memang timing-nya juga pas, saat Grab mulai ekspansi, kita juga mulai buka," terangnya.
"Apalagi di tengah kota saat cuaca panas, membuat orang malas keluar kantor, ya tinggal pakai Grab. Jadi penjualan meningkat. Jikalau tanpa Grab, setengah mati berkembang apalagi kita sebagai pelaku UMKM, brand lokal mau bersaing setengah mati, untunglah ada Grab," bebernya.
Del mengaku dirinya akan membuka dua cabang lagi tahun depan. Katanya, untuk lebih menjangkau lagi para pelanggannya. Tentu menjadi kabar baik, ongkos kirim bisa lebih murah jika pesan via GrabFood.
Semuanya berawal sejak Del berlibur di Thailand. Di sana, Del melihat jus mangga dengan metode pembuatan yang cukup sederhana dengan tambahan potongan mangga sebagai topping di atasnya membuatnya menjadi unik kelihatan.
"Kan kalau di Makassar itu penjual jus buah di blender saja, nah di Thailand ini unik karena ditambah potongan buah di atasnya. Tapi waktu di Thailand itu saya belum ada pikiran untuk jual, saat di Jakarta saya lihat sudah booming sampai saya lihat antrian orang-orang. Nah, di Makassar belum ada, jadi akhirnya saya coba jual dan ternyata respon masyarakat baik, karena mereka penasaran, apalagi lokasi saya memang strategis pas di pinggir jalan, sehingga semua bisa lihat," kata Del.
"Ternyata antusias masyarakat dengan minuman ini cukup tinggi. Apalagi saat itu memang lagi hits-nya. Hari pertama saya menghabiskan sekitar 10 kg mangga. Hari kedua saya coba bawa 20 kg, ternyata habis lagi, akhirnya saya coba naikkan terus. Alhamdulillah habis," kenangnya.
Tak berselang lama, minuman yang dijual Del menjadi terkenal. Saking hits-nya, banyak usaha serupa yang muncul. "Ini kan minuman musiman. Bahkan di jalan tempat saya jual dulu, ada sekitar tujuh outlet yang jual minuman semacam ini," katanya sambil tertawa.
Sudah berjalan 3 tahun sejak Del memulai usahanya. Kini ia telah memiliki 3 outlet, 2 di Jl. Boulevard dan 1 di Jl. Hertasning. Dari seluruh outlet yang ada, Del mampu menjual 1000 cup per harinya. Ini menandakan bagaimana masyarakat begitu menyukai Del Manggo.
Semua berawal sejak Del Manggo terdaftar di GrabFood. "Sebenarnya Grab itu jawaban dari pengusaha ataupun masyarakat biasa. Bagaimana kita bisa membeli makanan lebih simple, praktis, dan bahkan lebih cepat, akhirnya yang merasakan dampak positifnya juga pengusaha. Jadi memang timing-nya juga pas, saat Grab mulai ekspansi, kita juga mulai buka," terangnya.
"Apalagi di tengah kota saat cuaca panas, membuat orang malas keluar kantor, ya tinggal pakai Grab. Jadi penjualan meningkat. Jikalau tanpa Grab, setengah mati berkembang apalagi kita sebagai pelaku UMKM, brand lokal mau bersaing setengah mati, untunglah ada Grab," bebernya.
Del mengaku dirinya akan membuka dua cabang lagi tahun depan. Katanya, untuk lebih menjangkau lagi para pelanggannya. Tentu menjadi kabar baik, ongkos kirim bisa lebih murah jika pesan via GrabFood.