Vaksinasi Tahap II, Bio Farma Sebar 7,5 Juta Vaksin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) akan mendistribusikan 7,5 juta vaksin Covid-19. Distribusi dilakukan pada bulan Februari 2021. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut, distribusi 7,5 juta vaksin tersebut digunakan untuk program vaksinasi nasional tahap kedua.
"Target kita sesuai dengan Kementerian Kesehatan. Kita dengan Kemenkes untuk Februari ini (2021) akan ada 7,5 juta dosis akan didistribusikan untuk dilakukan program vaksinasi kepada masyarakat," ujar Honesti dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021).
( )
Untuk mencegah adanya pemalsuan vaksin Covid-19 asal Sinovac, China, Bio Farma melengkapi vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi dengan barcode dua dimensi (D2). Hal itu menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing.
Vaksin yang sudah produksi diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor EUA 2102907543A1. Vaksin ini mempunyai bentuk sediaan vial 5 ml berisi 10 dosis vaksin per vial, yang merupakan vaksin dari virus yang diinaktivasi. Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial stabil dan disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.
( )
"Setiap vial dilengkapi dengan 2 dimensi barcode yang menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing dan mencegah vaksin pemalsuan," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam kesempatan yang sama.
Sebelum produksi dan siap digunakan untuk vaksinasi nasional tahap dua, BPOM sudah melakukan pengujian untuk kelulusan, Lot Release, lalu dilakukan untuk menguji aspek mutunya. sampai dengan 15 Februari 2021, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 5 batch masing-masing kurang lebih 1 juta dosis. "Dengan diberikan kelulusan produk ini, maka vaksin tersebut telah siap digunakan dalam program vaksinasi," katanya.
"Target kita sesuai dengan Kementerian Kesehatan. Kita dengan Kemenkes untuk Februari ini (2021) akan ada 7,5 juta dosis akan didistribusikan untuk dilakukan program vaksinasi kepada masyarakat," ujar Honesti dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021).
( )
Untuk mencegah adanya pemalsuan vaksin Covid-19 asal Sinovac, China, Bio Farma melengkapi vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi dengan barcode dua dimensi (D2). Hal itu menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing.
Vaksin yang sudah produksi diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor EUA 2102907543A1. Vaksin ini mempunyai bentuk sediaan vial 5 ml berisi 10 dosis vaksin per vial, yang merupakan vaksin dari virus yang diinaktivasi. Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial stabil dan disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.
( )
"Setiap vial dilengkapi dengan 2 dimensi barcode yang menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing dan mencegah vaksin pemalsuan," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam kesempatan yang sama.
Sebelum produksi dan siap digunakan untuk vaksinasi nasional tahap dua, BPOM sudah melakukan pengujian untuk kelulusan, Lot Release, lalu dilakukan untuk menguji aspek mutunya. sampai dengan 15 Februari 2021, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 5 batch masing-masing kurang lebih 1 juta dosis. "Dengan diberikan kelulusan produk ini, maka vaksin tersebut telah siap digunakan dalam program vaksinasi," katanya.
(ind)