Ambyar! Gara-gara Bitcoin dan Saham, Bos Tesla Rugi Rp212 Triliun
loading...
A
A
A
CANBERRA - Khawatir akan pasar yang dinilai sudah terlalu tinggi, investor global ramai-ramai melepas saham teknologi tinggi dan bitcoin . Merosotnya nilai bitcoin bersamaan dengan jatuhnya harga saham Tesla tersebut menyebabkan kekayaan bersih Elon Musk terpangkas USD15,2 miliar atau sekitar Rp212,8 trilun.
Hal itu menyebabkan Musk harus kehilangan gelarnya sebagai "orang terkaya di dunia". Sekali lagi, pendiri Amazon Jeff Bezos merebut kembali mahkotanya sebagai orang terkaya dunia. Kedua miliarder itu tercatat terus bertukar posisi pertama dan kedua sejak Januari lalu.
Musk saat ini menduduki peringkat kedua di Bloomberg's Billionaires Index, dengan kekayaan bersih USD183,4 miliar, turun dari puncak USD210 miliar pada Januari lalu. Sementara, Bezos memiliki kekayaan sedikit di atasnya, sebesar USD186 miliar, meskipun kekayaan Bos Amazon ini juga turun sebesar USD3,7 miliar.
Sementara, dalam daftar Forbes, Bezos berada di urutan teratas daftar dengan catatan kekayaan USD185,9 miliar, sementara Musk berada di urutan kedua dengan kekayaan USD166,1 miliar.
Komentar CEO Tesla tersebut tentang harga "tinggi" dari bitcoin muncul dua minggu setelah perusahaan mobil listriknya menginvestasikan USD1,5 miliar dalam mata uang digital yang tidak stabil. Tesla bahkan menyatakan akan menerima bitcoin sebagai metode pembayaran dalam "waktu dekat".
Bitcoin mencapai rekor tertinggi USD58.354 atau sekitar Rp816,95 juta pada hari Senin (22/2), setelah melonjak lebih dari 400% pada tahun lalu.
Tapi dalam semalam, mata uang kripto itu mengalami penurunan harian terbesar dalam sebulan, jatuh ke level USD45.000 karena skeptisisme tentang valuasinya yang "setinggi langit".
Sementara itu, saham Tesla anjlok sebanyak 13% semalam, meski kemudian berhasil memangkas penurunannya menjadi hanya 2,2% pada saat Wall Street menyelesaikan perdagangan.
Menurut analis Wedbush Securities, Daniel Ives, bitcoin adalah "teman sekaligus musuh" bagi Bos Tesla tersebut. "Sementara Tesla di atas kertas menghasilkan sekitar USD1 miliar pada bitcoin dalam sebulan yang melebihi semua keuntungan EV (kendaraan listrik) dari tahun 2020, 48 jam terakhir menjual bitcoin dan menambah volatilitas telah mendorong beberapa investor keluar di dalam waktu dekat," katanya seperti dikutip ABC News, Rabu (24/2/2021).
Dia menambahkan, pihaknya percaya langkah bitcoin adalah langkah strategis untuk jangka panjang dan akan memiliki dampak riak karena Square, Mastercard, Microstrategy, dan Tesla setelah perusahaan itu juga merangkul bitcoin.
Semalam, perusahaan platform pembayaran Square mengatakan telah membeli bitcoin tambahan senilai USD170 juta. Itu di atas pembelian senilai USD150 juta pada Oktober tahun lalu.
Hal itu menyebabkan Musk harus kehilangan gelarnya sebagai "orang terkaya di dunia". Sekali lagi, pendiri Amazon Jeff Bezos merebut kembali mahkotanya sebagai orang terkaya dunia. Kedua miliarder itu tercatat terus bertukar posisi pertama dan kedua sejak Januari lalu.
Musk saat ini menduduki peringkat kedua di Bloomberg's Billionaires Index, dengan kekayaan bersih USD183,4 miliar, turun dari puncak USD210 miliar pada Januari lalu. Sementara, Bezos memiliki kekayaan sedikit di atasnya, sebesar USD186 miliar, meskipun kekayaan Bos Amazon ini juga turun sebesar USD3,7 miliar.
Sementara, dalam daftar Forbes, Bezos berada di urutan teratas daftar dengan catatan kekayaan USD185,9 miliar, sementara Musk berada di urutan kedua dengan kekayaan USD166,1 miliar.
Komentar CEO Tesla tersebut tentang harga "tinggi" dari bitcoin muncul dua minggu setelah perusahaan mobil listriknya menginvestasikan USD1,5 miliar dalam mata uang digital yang tidak stabil. Tesla bahkan menyatakan akan menerima bitcoin sebagai metode pembayaran dalam "waktu dekat".
Bitcoin mencapai rekor tertinggi USD58.354 atau sekitar Rp816,95 juta pada hari Senin (22/2), setelah melonjak lebih dari 400% pada tahun lalu.
Tapi dalam semalam, mata uang kripto itu mengalami penurunan harian terbesar dalam sebulan, jatuh ke level USD45.000 karena skeptisisme tentang valuasinya yang "setinggi langit".
Sementara itu, saham Tesla anjlok sebanyak 13% semalam, meski kemudian berhasil memangkas penurunannya menjadi hanya 2,2% pada saat Wall Street menyelesaikan perdagangan.
Menurut analis Wedbush Securities, Daniel Ives, bitcoin adalah "teman sekaligus musuh" bagi Bos Tesla tersebut. "Sementara Tesla di atas kertas menghasilkan sekitar USD1 miliar pada bitcoin dalam sebulan yang melebihi semua keuntungan EV (kendaraan listrik) dari tahun 2020, 48 jam terakhir menjual bitcoin dan menambah volatilitas telah mendorong beberapa investor keluar di dalam waktu dekat," katanya seperti dikutip ABC News, Rabu (24/2/2021).
Dia menambahkan, pihaknya percaya langkah bitcoin adalah langkah strategis untuk jangka panjang dan akan memiliki dampak riak karena Square, Mastercard, Microstrategy, dan Tesla setelah perusahaan itu juga merangkul bitcoin.
Semalam, perusahaan platform pembayaran Square mengatakan telah membeli bitcoin tambahan senilai USD170 juta. Itu di atas pembelian senilai USD150 juta pada Oktober tahun lalu.
(fai)