Tahun 2020, PT Vale Berhasil Catatkan EBITDA AS$273,0 Juta
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2020.
PT Vale mencatat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar AS$273,0 juta terutama didorong oleh produksi dan pengiriman nikel yang lebih tinggi dan kemampuan untuk mengelola biaya dengan hati-hati.
PT Vale mencatat penjualan sebesar AS$764,7 juta di tahun 2020, 2% lebih rendah dibandingkan penjualan yang dicatat di tahun 2019 sebesar AS$782,0 juta hal ini disebabkan oleh harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.
Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel matte di tahun 2020 sebesar AS$10.498 per ton, turun dari level tahun 2019 sebesar AS$10.855 per ton. Beban pokok pendapatan Grup di tahun 2020 tercatat sebesar AS$640,4 juta atau 4% turun dari sebelumnya AS$664,3 juta di tahun 2019.
CEO PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter, penyebab utama turunnya beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batubara yang lebih rendah.
Meski demikian, PT Vale telah memproduksi 72.237 metrik ton (“t”) nikel dalam matte di tahun 2020, 2% lebih tinggi dibandingkan produksi tahun 2019.
“Kami bangga sekaligus berterima kasih atas pencapaian ini. Tentu ini merupakan hasil kerja keras semua karyawan di Perusahaan,” ujarnya, dalam rilisnya, Jumat (26/2/2021).
Nico Kanter menuturkan, pada tahun 2020, konsumsi HSFO dan diesel mengalami penurunan masing-masing sebesar 8% dan 12%, sementara konsumsi batubara naik sebesar 15% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Kenaikan konsumsi batubara ini diimbangi dengan penurunan konsumsi HSFO dan diesel.
Harga HSFO, diesel dan batubara mengalami penurunan masing-masing sebesar 36%, 31% dan 17%. Kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2020 sebesar AS$388,7 juta, naik sebesar AS$139,6 juta dari saldo pada 31 Desember 2019.
PT Vale akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
“Perseroan mengeluarkan sekitar AS$152,1 juta untuk belanja modal tahun ini mengalami penurunan dari yang dikeluarkan pada tahun 2019 sebesar AS$166,6 juta. Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting dan menjaga kelestarian bumi,”katanya.
PT Vale mencatat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar AS$273,0 juta terutama didorong oleh produksi dan pengiriman nikel yang lebih tinggi dan kemampuan untuk mengelola biaya dengan hati-hati.
PT Vale mencatat penjualan sebesar AS$764,7 juta di tahun 2020, 2% lebih rendah dibandingkan penjualan yang dicatat di tahun 2019 sebesar AS$782,0 juta hal ini disebabkan oleh harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.
Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel matte di tahun 2020 sebesar AS$10.498 per ton, turun dari level tahun 2019 sebesar AS$10.855 per ton. Beban pokok pendapatan Grup di tahun 2020 tercatat sebesar AS$640,4 juta atau 4% turun dari sebelumnya AS$664,3 juta di tahun 2019.
CEO PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter, penyebab utama turunnya beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batubara yang lebih rendah.
Meski demikian, PT Vale telah memproduksi 72.237 metrik ton (“t”) nikel dalam matte di tahun 2020, 2% lebih tinggi dibandingkan produksi tahun 2019.
“Kami bangga sekaligus berterima kasih atas pencapaian ini. Tentu ini merupakan hasil kerja keras semua karyawan di Perusahaan,” ujarnya, dalam rilisnya, Jumat (26/2/2021).
Nico Kanter menuturkan, pada tahun 2020, konsumsi HSFO dan diesel mengalami penurunan masing-masing sebesar 8% dan 12%, sementara konsumsi batubara naik sebesar 15% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Kenaikan konsumsi batubara ini diimbangi dengan penurunan konsumsi HSFO dan diesel.
Harga HSFO, diesel dan batubara mengalami penurunan masing-masing sebesar 36%, 31% dan 17%. Kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2020 sebesar AS$388,7 juta, naik sebesar AS$139,6 juta dari saldo pada 31 Desember 2019.
PT Vale akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
“Perseroan mengeluarkan sekitar AS$152,1 juta untuk belanja modal tahun ini mengalami penurunan dari yang dikeluarkan pada tahun 2019 sebesar AS$166,6 juta. Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting dan menjaga kelestarian bumi,”katanya.
(agn)