Tangkal Hoaks Seputar Vaksin di RI, Begini Upaya Google

Minggu, 07 Maret 2021 - 08:00 WIB
loading...
Tangkal Hoaks Seputar...
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Google.org menyalurkan bantuan berupa hibah membantu memerangi hoaks vaksin di Indonesia. Adapun bantuan tersebut disalurkan melalui Maarif Institute bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Love Frankie menginisiasi program Tular Nalar.

Head of Public Affairs Southeast Asia, Google Ryan Rahardjo mengatakan hibah Google.org yang diberikan untuk Maarif Institute bekerjasama dengan Mafindo adalah upaya berkelanjutan untuk mendukung organisasi-organisasi yang membantu masyarakat Indonesia dalam melawan misinformasi dan disinformasi khususnya terkait vaksin Covid-19. Di samping juga untuk memerangi misinformasi dan disinformasi daring terus menjadi tantangan penting dan prioritas utama bagi Google.

“Kami berharap peluncuran situs Tular Nalar ini dapat membantu mengasah cara berpikir kritis masyarakat agar terhindar dari misinformasi dan disinformasi terutama terkait Covid-19,” kata dia melalui keterangan resminya, Sabtu (3/6/2021).



Direktur Program Maarif Institute Khelmy K. Pribadi menyebut kehadiran situs tularnalar.id adalah bentuk komitmen seluruh konsorsium untuk memperluas akses publik pada sumber pembelajaran daring yang dapat meningkatkan keterampilan praktis dosen, guru, siswa dan siapapun untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas literasi digital untuk melawan misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian.

“Situs tularnalar.id menyediakan materi pembelajaran yang kreatif dan interaktif, termasuk didalamnya adalah modul, video, dan kuiskuis menarik dengan sumber rujukan yang jelas,” kata dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Juli Binu dari Love Frankie. Ia menyampaikan dalam prosespenyusunan situs tularnalar.id kami juga melakukan riset kepada para pakar di bidang literasi media untuk dapat memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pengajar dalam mengajarkan literasi media kepada siswanya. “Kami juga menguji berbagai model kursusonline untuk menghasilkan situs yang ramah bagi penggunanya termasuk teman temandisabilitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Yulita Priyoningsih Sub Koordinator Pembelajaran Khusus, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud menyampaikan bahwa program Tular Nalar yang digagas oleh Maarif Institute merupakan contoh baik implementasi kolaborasi antara Kemdikbud dan Masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi media, khususnya media digital untuk mendorong kesadaran akan pentingnya pencegahan penyebarluasan berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Penguatan literasi media bagi dosen-dosen, mahasiswa dan masyarakat luas menjadi salah satu perwujudan tridharma perguruan tinggi,” kata dia.



Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel A. Pangerapan, memberikan apresiasi positif dengan kehadiran situs tularnalar.id ini. Sebagaimana data yang ada, sejak januari tahun 2020 hingga januari 2021 ada sekitar 1500 hoaks tentang covid 19, terbayang berapa kerugian dan kekacauan yang terjadi di masyarakat yang mungkin termakan oleh hoaks.

“Semoga platform pembelajaran yang bertujuan sebagai sarana edukasi dalam pembekalan keterampilan berfiki kritis ini dapat menciptakan masyarakat yang tahu, tanggal dan tangguh menangkal hoaks,” kata dia.

Sejak tengah 2020 lalu, program tersebut akan melatih 26.700 guru, dosen, dan guru honorer di 23 kota di Indonesia tentang cara mengidentifikasi dan memerangi misinformasi, selain membekali mereka dengan keterampilan literasi media yang relevan. Untuk menjangkau public yang lebih luas, konsorsium Tular Nalar juga meluncurkan situs tularnalar.id untuk memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas untuk bersama-sama belajar melawan hoaks.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
IHSG Ambrol 11,46% di...
IHSG Ambrol 11,46% di Pencarian Google Hari Ini, BEI Buka Suara
Ruang Kelas Masa Depan...
Ruang Kelas Masa Depan Google Dorong Ekosistem Pembelajaran Berbasis Digital
Google Terancam Harus...
Google Terancam Harus Bayar Rp437 Miliar Setiap Tahun ke Media di Afrika Selatan
Heboh Kurs 1 Dolar AS...
Heboh Kurs 1 Dolar AS 'Ngaco' Cuma Rp8.000, Google Buka Suara
Heboh Kurs Rupiah Rp8.170...
Heboh Kurs Rupiah Rp8.170 per USD, BI Langsung Konfirmasi ke Google
Rusia Denda Google Rp1,2...
Rusia Denda Google Rp1,2 Triliun, Ini Masalahnya
Bangun Infrastruktur,...
Bangun Infrastruktur, Indonesia Terima Hibah Rp10 Triliun dari AS
Jegal Pesaing, Google...
Jegal Pesaing, Google Langgar Aturan Antimonopoli di AS
Setelah Microsoft, Malaysia...
Setelah Microsoft, Malaysia Bungkus Investasi Google Rp32 Triliun
Rekomendasi
KIKO Season 4 Episode...
KIKO Season 4 Episode Jungle Rumble, Minggu 27 April 2025 Jam 06.15 Pagi di RCTI
Sidang Hasto Kristiyanto...
Sidang Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Kembali Ricuh
Mengintip Serunya Momen...
Mengintip Serunya Momen Atlet Biliar Nomor 1 Dunia Fedor Gorst di Bekasi
Berita Terkini
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
35 menit yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
1 jam yang lalu
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
1 jam yang lalu
Kurangi Emisi Karbon,...
Kurangi Emisi Karbon, KAI Logistik Dorong Layanan Angkutan Barang via Kereta
1 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 1,8%, Terparah di Antara Negara Maju
1 jam yang lalu
Sektor Informal Masih...
Sektor Informal Masih Tumpuan, Ada 10.000 Lowongan Pekerja Rumah Tangga di 2025
1 jam yang lalu
Infografis
Begini Cara Lihat Data...
Begini Cara Lihat Data Bocor di Dark Web Lewat Gmail
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved