Di Tengah Pandemi, Laba Bersih Arwana Tumbuh 49,9% di 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mencatatkan kenaikan laba bersih di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan yang memproduksi keramik ini mencatatkan kenaikan laba bersih 49,9%.
Chief Financial Officer Arwana Citramulia Rudy Sujanto mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun sulit bagi Perseroan dimana tahun lalu situasi Indonesia berada di tengah krisis, resesi ekonomi dan pandemi Covid-19.
"Arwana pada tahun 2020 bisa membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 49,9%. Laba bersih kita bukukan pada posisi Rp323 miliar pada tahun 2020," ujar Rudy dalam Public Expose ARNA secara virtual, Senin (8/3/2021).
Rudy menambahkan, penjualan bersih Arwana tumbuh 2,8% menjadi Rp2,2 triliun pada tahun 2020 dan dari segi laba bersih, Arwana berhasil meningkatkan efisiensi operasional sehingga margin laba bersih bertumbuh dari 10% pada tahun 2019 menjadi 14,6% pada tahun 2020.
"Pertumbuhan penjualan bersih yang kita sertai dengan perbaikan margin laba bersih menjadi faktor pengganda bagi pertumbuhan laba bersih," kata dia.
Dia juga menjelaskan bahwa volume penjualan produk keramik Arwana tumbuh 2% itu disertai mix penjualan yang lebih baik, sehingga harga jual rata-rata bisa dibukukan tumbuh 0,9%.
Selain itu, biaya operasional juga dibukukan lebih efisien terutama biaya penjualan yang turun sekitar 5% secara unit cost atau turun sekitar Rp200 per m². Hal ini dimungkinkan karena biaya pengiriman di regional Sumatera yang turun karena kebutuhan keramik untuk regional Sumatera dipenuhi dengan produksi Plant IV B yang mulai beroperasi di semester II/2019.
"Dari segi efisiensi, kontribusi terbesarnya adalah di konsumsi gas dari segi cost biaya produksi di 30% dan memberikan kontribusi penghematan sekitar Rp27 miliar," ucapnya.
Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang digelar hari ini diputuskan bahwa di tahun ini ARNA akan membayar dividen per saham dengan nilai Rp30 per saham atau mendekati sekitar 67% daripada total laba bersih tahun 2020.
Chief Financial Officer Arwana Citramulia Rudy Sujanto mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun sulit bagi Perseroan dimana tahun lalu situasi Indonesia berada di tengah krisis, resesi ekonomi dan pandemi Covid-19.
"Arwana pada tahun 2020 bisa membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 49,9%. Laba bersih kita bukukan pada posisi Rp323 miliar pada tahun 2020," ujar Rudy dalam Public Expose ARNA secara virtual, Senin (8/3/2021).
Rudy menambahkan, penjualan bersih Arwana tumbuh 2,8% menjadi Rp2,2 triliun pada tahun 2020 dan dari segi laba bersih, Arwana berhasil meningkatkan efisiensi operasional sehingga margin laba bersih bertumbuh dari 10% pada tahun 2019 menjadi 14,6% pada tahun 2020.
"Pertumbuhan penjualan bersih yang kita sertai dengan perbaikan margin laba bersih menjadi faktor pengganda bagi pertumbuhan laba bersih," kata dia.
Dia juga menjelaskan bahwa volume penjualan produk keramik Arwana tumbuh 2% itu disertai mix penjualan yang lebih baik, sehingga harga jual rata-rata bisa dibukukan tumbuh 0,9%.
Selain itu, biaya operasional juga dibukukan lebih efisien terutama biaya penjualan yang turun sekitar 5% secara unit cost atau turun sekitar Rp200 per m². Hal ini dimungkinkan karena biaya pengiriman di regional Sumatera yang turun karena kebutuhan keramik untuk regional Sumatera dipenuhi dengan produksi Plant IV B yang mulai beroperasi di semester II/2019.
"Dari segi efisiensi, kontribusi terbesarnya adalah di konsumsi gas dari segi cost biaya produksi di 30% dan memberikan kontribusi penghematan sekitar Rp27 miliar," ucapnya.
Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang digelar hari ini diputuskan bahwa di tahun ini ARNA akan membayar dividen per saham dengan nilai Rp30 per saham atau mendekati sekitar 67% daripada total laba bersih tahun 2020.
(fai)