SDM Jadi Kunci Utama! Kemenko Perekonomian Sahkan Peta Okupasi Logistik Nasional & Supply Chain

Selasa, 09 Maret 2021 - 15:05 WIB
loading...
A A A
Perwakilan dari Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok KADIN Indonesia menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung segala bentuk kebijakan yang akan mendorong peningkatan daya saing dan pertumbuhan industri nasional.

Dengan adanya Peta Okupasi Nasional Bidang Logistik dan Supply Chain ini, Kadin akan segera membuat program kerja pelatihan dengan melibatkan semua LSP dari asosiasi bidang logistik dan rantai pasok untuk melahirkan sebanyak mungkin tenaga penguji nasional yang akan bertugas melakukan pelatihan dan uji kompetensi.

Lebih lanjut, Sesmenko Perekonomian mengharapkan bahwa peta okupasi nasional yang merupakan informasi jabatan-jabatan pekerjaan di bidang logistik dan rantai pasok, dapat menjadi instrumen dan sumber informasi untuk mendukung berjalannya proses link and match antara kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi dengan skill yang dibutuhkan industry.

“Ini yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Logistik, serta dapat menjadi dasar dalam perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Bidang Logistik,” jelasnya.

Pengembangan SDM Logistik dan Supply Chain di Indonesia

Selama ini, pengembangan SDM logistik dan rantai pasok di Indonesia dilakukan melalui:

• Pendidikan formal, yaitu melalui jalur vokasi (D1 sampai D4), dan jalur keilmuan pada jenjang S1 sampai S3 di Perguruan Tinggi.
• Jalur profesi, yaitu melalui program sertifikasi profesi di bidang logistik.
Adapun, beberapa kemajuan yang tercatat sejak 2013, antara lain adalah:
• Jalur Vokasi => Berdirinya Program Diploma (D1-D4) Logistik, antara lain: Akademi Komunitas Logistik Bitung, Politeknik Pos Indonesia, Politeknik APP Jakarta, dan Politeknik ATI Padang.
• Jalur Keilmuan => Dibukanya Program Studi S1 Logistik, antara lain: Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG) Bandung, Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Gresik, Universitas Pertamina, Institut STIAMI Jakarta, Institut Teknologi Harapan Bangsa di Bandung, IPB Bogor, ITS Surabaya, dll; Kemudian, berdirinya Program Magister (S2) Logistic & Supply Chain Management, antara lain di ITB, IPB, UGM, Unair, dan ITS Surabaya.
• Jalur Profesi => Mendorong standarisasi dan sertifikasi kompetensi di bidang logistik.

Beberapa instrumen yang telah disiapkan, antara lain:
o Ditetapkan beberapa SKKNI Bidang Logistik, yaitu:
1) Kepmenaker No. 94 Tahun 2019, terdiri atas 46 unit kompetensi dari 5 okupasi (Warehouse Operator, Logistics Administrative Officer, Warehouse Supervisor, Freight Forwarder, dan Supply Chain Manager).
2) Kepmenaker No. 170 Tahun 2020, yang terdiri atas 20 unit kompetensi dari 8 okupasi (Freight Handler, Junior Warehouse Operator, Logistics Data Entry Officer, Material Handling Equipment Operator, Pick Up and Delivery Order, Purchasing Manager, Senior Purchasing Officer, dan Motorcycle Courier).
o Berdirinya LSP, antara lain LSP Logistik Insan Prima, LSP Logistik Indonesia, LSP Politeknik Pos Indonesia, LSP Pos Logistik Indonesia, LSP Transportasi dan Logistik Indonesia, dan LSP Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
o Telah dilakukan sertifikasi sekitar 3.000 pekerja logistik, mulai dari tingkat operasional hingga manajerial.

Turut hadir juga dalam seremoni penandatanganan ini adalah Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto; Direktur Bina Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kemenaker Muchtar Azis; Direktur Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Ahmad Saufi; Kepala Komite Tetap Kadin Bidang Logistik, Supply Chain, dan SDM Nofrisel; Vice Chairman ALFI Trismawan Sanjaya; Ketua Umum IMTA Siti Ariyanti; mantan Ketua Umum ALFI Iskandar Zulkarnain dan beberapa perwakilan Asosiasi Usaha.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0875 seconds (0.1#10.140)