PPKM Mikro Bikin Rupiah Keok Lawan Dollar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini. Mata uang Garuda ditutup melemah 45 point di level Rp.14.405 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp.14. 360.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemah rupiah disebabkan oleh penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) Mikro mulai 23 Februari-8 Maret 2021.
"Kasus harian COVID-19 di DKI Jakarta cenderung menurun," katanya dalam riset hariannya, Selasa (9/3/2021).
Ia menjelaskan, menurunnya angka kasus harian seiring dengan penjualan ritel Indonesia masih lemah, pertumbuhan negatif terus terjadi. Kebijakan PPKM ditengarai menjadi penyebab rendahnya permintaan yang membuat penjualan ritel lesu.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2021 berada di 182. Turun 4,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM).
Namun perubahan bulanan banyak dipengaruhi oleh faktor musiman. Misalnya, penjualan ritel Januari tentu tidak sebaik Desember yang diwarnai momentum Hari Natal dan Tahun Baru.
"Oleh karena itu, yang lebih mencerminkan situasi sebenarnya tanpa intervensi faktor musiman adalah perubahan tahunan (year-on-year/YoY). Di sini penjualan ritel masih ambles belasan persen. Pada Januari 2021, penjualan ritel tumbuh -16,4% YoY. Membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang -19,2% YoY, tetapi masih lumayan dalam," ujarnya
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.390-Rp14.450.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemah rupiah disebabkan oleh penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) Mikro mulai 23 Februari-8 Maret 2021.
"Kasus harian COVID-19 di DKI Jakarta cenderung menurun," katanya dalam riset hariannya, Selasa (9/3/2021).
Ia menjelaskan, menurunnya angka kasus harian seiring dengan penjualan ritel Indonesia masih lemah, pertumbuhan negatif terus terjadi. Kebijakan PPKM ditengarai menjadi penyebab rendahnya permintaan yang membuat penjualan ritel lesu.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2021 berada di 182. Turun 4,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM).
Namun perubahan bulanan banyak dipengaruhi oleh faktor musiman. Misalnya, penjualan ritel Januari tentu tidak sebaik Desember yang diwarnai momentum Hari Natal dan Tahun Baru.
"Oleh karena itu, yang lebih mencerminkan situasi sebenarnya tanpa intervensi faktor musiman adalah perubahan tahunan (year-on-year/YoY). Di sini penjualan ritel masih ambles belasan persen. Pada Januari 2021, penjualan ritel tumbuh -16,4% YoY. Membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang -19,2% YoY, tetapi masih lumayan dalam," ujarnya
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.390-Rp14.450.
(akr)