Sri Mulyani Revisi Orang Paling Sugih di Indonesia: Tetap Bukan Juragan Rokok

Jum'at, 12 Maret 2021 - 14:39 WIB
loading...
Sri Mulyani Revisi Orang Paling Sugih di Indonesia: Tetap Bukan Juragan Rokok
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati terpaksa mengganti nama orang paling kaya di Indonesia versi dirinya. Pada 17 Februari kemarin, atau tak sampai sebulan, Sri menyatakan bahwa Isa Rachmatarwata merupakan orang paling kaya se-Tanah Air.

Kini, sosok orang paling tajir itu telah digantikan dan berpindah ke Rionald Silaban setelah Sri Mulyani merombak dan melantik beberapa pejabat eselon I Kementerian Keuangan. Rionald kini menjabat sebagai Dirjen Kekayaan Negara. ( Baca juga:Dorong Ekonomi Syariah, Sri Mulyani Bilang Harus Bernapaskan Islami )

"Untuk Dirjen Kekayaan Negara, saya berterima kasih kepada Pak Isa yang sudah terlanjur terkenal sebagai orang terkaya di Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (15/3/2021).

Kata dia, predikat orang paling kaya di Indonesia versi Sri Mulyani pun berganti ke Rionald Silaban. Pergantian itu mengubah pula status baru sebagai orang terkaya di Indonesia.

"Hari ini terpaksa diganti statusnya oleh Pak Rio sebagai orang terkaya di Indonesia," ungkapnya.

Sebagai informasi, Rionald Silaban menjadi orang paling kaya di Indonesia versi Sri Mulyani karena Dirjen Kekayaan Negara mengelola aset pemerintah pusat sekitar Rp10.467,53 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp491,86 triliun, investasi jangka panjang Rp3.001,2 triliun, aset tetap Rp 5.949,59 triliun, piutang jangka panjang (netto) Rp56,88 triliun, dan aset lainnya Rp967,98 triliun. Jumlah kekayaan itu tercatat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019. ( Baca juga:Bantah Adik Ipar, Pangeran William: Kami Bukan Keluarga Rasis )

Sedangkan menurut Majalah Forbes, orang terkaya di Indonesia yang sebenarnya adalah dua bersaudara bos Djarum, Rudi Hartono dan Michael Hartono. Tahun lalu, harta kekayaan Hartono bersaudara mencapai USD38,8 miliar atau setara Rp547 triliun (kurs Rp14.100 per USD).
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2110 seconds (0.1#10.140)