Erajaya Siap Stock Split, Cek Jadwalnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akan melakukan perubahan nilai nominal saham atau stock split. Adapun hal ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (3/3/2021).
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, ERAA akan melaksanakan stock split dengan rasio 1:5 dari nilai nominal sebelumnya sebesar Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham.
Adapun jadwal lengkap pelaksanaan stock split ERAA sebagai berikut:
1. Pengumuman Jadwal pelaksanaan Stock Split di situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan (25 Maret 2021).
2. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi. (30 Maret 2021).
3. Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi (31 Maret 2021).
4. Mulai perdagangan saham di Pasar Tunai dengan nilai nominal baru (5 April 2021).
Catatan dari Perseroan mengenai aksi korporasi tersebut, bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif KSEI, pelaksanaan Stock Split akan dilaksanakan berdasarkan saldo rekening efek pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 April 2021. Selanjutnya pada tanggal 5 April 2021, saham hasil Stock Split akan didistribusikan melalui sub rekening efek masing-masing Pemegang Saham.
Kemudian, bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum masuk dalam penitipan kolektif KSEI atau sahamnya masih dalam bentuk warkat, permohonan Stock Split dapat dilakukan mulai tanggal 5 April 2021 dengan menyerahkan asli Surat Kolektif Saham (SKS) atas nama Pemegang Saham dan fotocopy identitas Pemegang Saham kepada Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Raya Saham Registra.
Dilihat melalui RTI Business, saham ERAA pada penutupan perdagangan Kamis (25/3/2021) mengalami kenaikan sebesar Rp210 atau 8,08 persen ke Rp2.810 per unit. ERAA dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan 4,07 persen dan tiga bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 40,50 persen. Frekuensi perdagangan saham ERAA mencapai 12.334 kali dengan 52,83 miliar lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp142,85 miliar. Price Earning Ratio (PER) 22,78 dan Market Cap sebesar Rp8,96 Triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, ERAA akan melaksanakan stock split dengan rasio 1:5 dari nilai nominal sebelumnya sebesar Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham.
Adapun jadwal lengkap pelaksanaan stock split ERAA sebagai berikut:
1. Pengumuman Jadwal pelaksanaan Stock Split di situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan (25 Maret 2021).
2. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi. (30 Maret 2021).
3. Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi (31 Maret 2021).
4. Mulai perdagangan saham di Pasar Tunai dengan nilai nominal baru (5 April 2021).
Catatan dari Perseroan mengenai aksi korporasi tersebut, bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif KSEI, pelaksanaan Stock Split akan dilaksanakan berdasarkan saldo rekening efek pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 April 2021. Selanjutnya pada tanggal 5 April 2021, saham hasil Stock Split akan didistribusikan melalui sub rekening efek masing-masing Pemegang Saham.
Kemudian, bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum masuk dalam penitipan kolektif KSEI atau sahamnya masih dalam bentuk warkat, permohonan Stock Split dapat dilakukan mulai tanggal 5 April 2021 dengan menyerahkan asli Surat Kolektif Saham (SKS) atas nama Pemegang Saham dan fotocopy identitas Pemegang Saham kepada Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Raya Saham Registra.
Dilihat melalui RTI Business, saham ERAA pada penutupan perdagangan Kamis (25/3/2021) mengalami kenaikan sebesar Rp210 atau 8,08 persen ke Rp2.810 per unit. ERAA dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan 4,07 persen dan tiga bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 40,50 persen. Frekuensi perdagangan saham ERAA mencapai 12.334 kali dengan 52,83 miliar lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp142,85 miliar. Price Earning Ratio (PER) 22,78 dan Market Cap sebesar Rp8,96 Triliun.
(nng)