Amar Bank Perkuat Posisinya Sebagai Bank Digital

Sabtu, 27 Maret 2021 - 23:45 WIB
loading...
A A A
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, masalah ini yang coba Amar Bank bantu untuk atasi dengan meluncurkan produk digital banking Senyumku yang di dalamnya terdapat pos-pos keuangan untuk memudahkan nasabah mengelola keuangannya serta kecerdasan buatan (AI) untuk memonitor kebiasaan pengeluaran, yang akan mengirimkan sinyal pengingat apabila nasabah memiliki pengeluaran yang berlebih atau tertinggal dari target keuangan yang telah mereka tentukan.

"Sistem pengingat ini membuat mereka membentuk kebiasaan keuangan yang sehat. Inilah peranan data dan kecerdasan buatan (AI) dalam mewujudkan suatu bentuk literasi keuangan kedalam sebuah kebiasaan sehari-hari. Hal ini yang membedakan Senyumku dari digital banking lainnya," terangnya.

Dijelaskan juga oleh Vishal Tulsian bahwa perbedaan antara bank digital dan bank konvensional, dengan 3 lini poin, yaitu Pertama, Perbedaan Fungsi dimana bank konvensional dapat melakukan transaksi perbankan pada umumnya seperti menabung, mentransfer dan meminjam uang sementara bank digital bukan hanya sekedar internet banking, bank digital seperti Senyumku (Amar Bank) menyediakan keseluruhan rekening-rekening bank dalam satu tampilan, membantu nasabah untuk secara otomatis mengkategorikan pengeluaran untuk mengelola keuangan.

Kedua, Perbedaan pengalaman atau experience yang dimana sekarang lebih banyak nasabah yang sudah terbiasa dengan sesuatu yang instan atau cepat sehingga bank digital harus memberikan kemudahan bagi para nasabah. Ketiga, Perbedaan Pendekatan yaitu mindset dimana bank konvensional membuka cabang dan mengharapkan ‘nasabah datang ke Bank’, sedangkan Bank Digital ‘mendatangi nasabah’.

Salah satu tantangan untuk bank pada umumnya dalam melakukan transformasi digital adalah adanya dua sisi yaitu sisi konvensional dan sisi digital dan juga kultur budaya di dalam perusahaan. Menurut Vishal, keunggulan Amar Bank sebagai bank digital adalah pengembangan bank digital menggunakan infrastruktur cloud (teknologi awan) yang bekerjasama dengan google.

“Dengan infrastruktur teknologi cloud yang kami gunakan, biaya untuk pelayanan kepada nasabah dapat jauh lebih rendah sementara skalabilitas dapat dilakukan dengan cepat. Selain infrastruktur, Amar Bank juga memiliki budaya layaknya start-up yang mendukung agility atau kelincahan yang harus dimiliki oleh bank digital untuk selalu terdepan dalam menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis," jelasnya.



Ke depannya bank digital terang dia, harus mampu menyediakan layanan yang bersifat hyper-personalization dimana bank digital yang mengakomodasi kebutuhan beragam profil nasabah sesuai dengan personanya.

Menanggapi peran regulator dalam pengembangan perbankan digital saat ini, Vishal mengapresiasi dukungan dari OJK. “OJK sangat suportif kepada kami, kedepannya kami mengharapkan dukungan dari pemerintah dan OJK dalam sentralisasi informasi nasabah yang dapat dicapai dengan teknologi blockchain, misalnya, sehingga informasi tersebut dapat diakses oleh Bank dan tidak menutup kemungkinan juga oleh perusahaan e-commerce, fintech, digital wallet dan lainnya sehingga ekosistem digital di Indonesia dapat terus berkembang dan dapat memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat,” tutupnya.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2838 seconds (0.1#10.140)