Ternyata, Gara-gara Covid-19 Warga Australia Juga Keranjingan Beli Tanaman

Rabu, 31 Maret 2021 - 15:57 WIB
loading...
Ternyata, Gara-gara Covid-19 Warga Australia Juga Keranjingan Beli Tanaman
Pembelian tanaman meningkat tajam di Australia selama masa pandemi di 2020. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Tak hanya Indonesia yang dihinggapi demam janda bolong dan tanaman hias lainnya. Keranjingan berburu tanaman hias rupanya juga menghinggapi masyarakat Australia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Warga Australia membeli lebih banyak tanaman pada tahun 2020 daripada tahun-tahun sebelumnya berbarengan dengan diterapkannya lockdown di negara tersebut. Mengutip ABC News, Rabu (31/3/2021), total pembelian tanaman di Negeri Kanguru itu tahun lalu mencapai 2,6 miliar dolar Australia (AUD) untuk lebih dari 2 miliar tanaman.

Setelah tisu toilet dan pasta yang masuk dalam daftar barang paling banyak terjual karena panic buying pada awal pandemi, penjualan tanaman herbal dan sayuran tercatat melonjak 27%. Secara lebih luas, penjualan dari pembibitan produksi ke pusat kebun eceran tumbuh 10%, menurut angka baru dari survei Statistik Industri Pembibitan.

Secara keseluruhan, laporan tersebut menemukan peningkatan AUD200 juta dalam penjualan pada tahun keuangan 2019-20. Total pembelian sebesar AUD2,6 miliar untuk tanaman itu juga termasuk proyek-proyek pemerintah dan pekerjaan umum.

Dengan banyaknya warga Australia yang diperkirakan akan terus bekerja dari rumah dalam kapasitas tertentu selama beberapa tahun mendatang, tren ini diperkirakan tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Laporan tren terpisah baru-baru ini oleh Plant Life Balance menunjukkan persentase yang luar biasa dari responden survei yang berniat untuk terus menanam tanaman dalam ruangan dan yang dapat dimakan mereka sendiri hingga tahun 2021 dan seterusnya.

Data dari Greenlife, yang dikumpulkan setelah mewawancarai hampir 300 pembibitan produksi, menunjukkan bukan hanya pembatasan Covid-19 yang mendorong lebih banyak orang untuk berkebun. Permintaan global dan lokal yang kuat selama tiga tahun berturut-turut juga mendorong lonjakan tersebut.

Kepala eksekutif Greenlife Industry Australia Peter Vaughan mengatakan meskipun terjadi kekeringan, pembatasan air, kebakaran dan topan, industri ini sudah berada pada lintasan yang meningkat dengan pertumbuhan tiga tahun berturut-turut.

"Pertumbuhan ini meningkat pesat sebagai akibat dari pembatasan Covid-19 yang menyebabkan pemilik rumah memprioritaskan daya huni rumah mereka," kata Vaughan.

Vaughan memuji kemampuan pembibitan produksi untuk memenuhi permintaan, dan mengatakan temuan tersebut menunjukkan pentingnya industri untuk sektor pertanian dan ekonomi nasional yang lebih luas. Industri hortikultura Australia tercatat mempekerjakan lebih dari 23.000 orang di negara tersebut, dengan lebih dari 1.600 usaha.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3321 seconds (0.1#10.140)