Mantul! Menko Airlangga Sebut Makin Banyak Orang Beli Mobil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memastikan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 53,2 pada Maret 2021. Peningkatan PMI manufaktur ini menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sejak survei ini dimulai pada April 2011.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan PMI manufaktur Tanah Air tidak terlepas dari berbagai kebijakan pemerintah. Salah satunya yakni kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP). Hal ini membuat orang semakin tertarik untuk belanja mobil.
"Kita lihat penjualan otomitif meningkat terutama dengan tambahan fasilitas PPnBM yang dinolkan," kata Airlangga dalam acara Webinar HUT Okezone ke-14 dengan tema Economy Outlook Indonesia Bangkit 2021, Rabu (7/4/2021).
Sebagai informasi, pemerintah memberikan insentif penurunan PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc kurang dari 1.500 yaitu untuk kategori sedan dan 4x2. Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin meningkatkan pertumbuhan industri otomotif dengan local purchase kendaraan bermotor di atas 70%.
Pemberian insentif ini akan dilakukan secara bertahap selama 9 bulan, di mana masing-masing tahapan akan berlangsung selama 3 bulan. Insentif PPnBM sebesar 100% dari tarif akan diberikan pada tahap pertama, lalu diikuti insentif PPnBM sebesar 50% dari tarif yang akan diberikan pada tahap kedua, dan insentif PPnBM 25% dari tarif akan diberikan pada tahap ketiga.
Selain itu, pemerintah juga kembali memperluas kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) hingga kendaraan dengan kapasitas mesin 2.500 cc, berlaku mulai 1 April 2021. Hal ini guna mendorong penjualan kendaraan bermotor roda empat (KBM-R4) produksi dalam negeri.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan PMI manufaktur Tanah Air tidak terlepas dari berbagai kebijakan pemerintah. Salah satunya yakni kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP). Hal ini membuat orang semakin tertarik untuk belanja mobil.
"Kita lihat penjualan otomitif meningkat terutama dengan tambahan fasilitas PPnBM yang dinolkan," kata Airlangga dalam acara Webinar HUT Okezone ke-14 dengan tema Economy Outlook Indonesia Bangkit 2021, Rabu (7/4/2021).
Sebagai informasi, pemerintah memberikan insentif penurunan PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc kurang dari 1.500 yaitu untuk kategori sedan dan 4x2. Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin meningkatkan pertumbuhan industri otomotif dengan local purchase kendaraan bermotor di atas 70%.
Pemberian insentif ini akan dilakukan secara bertahap selama 9 bulan, di mana masing-masing tahapan akan berlangsung selama 3 bulan. Insentif PPnBM sebesar 100% dari tarif akan diberikan pada tahap pertama, lalu diikuti insentif PPnBM sebesar 50% dari tarif yang akan diberikan pada tahap kedua, dan insentif PPnBM 25% dari tarif akan diberikan pada tahap ketiga.
Selain itu, pemerintah juga kembali memperluas kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) hingga kendaraan dengan kapasitas mesin 2.500 cc, berlaku mulai 1 April 2021. Hal ini guna mendorong penjualan kendaraan bermotor roda empat (KBM-R4) produksi dalam negeri.
(ind)