Gubernur Laiskodat Geram, Ancam Tutup Toko Bangunan yang Naikin Harga

Rabu, 07 April 2021 - 16:43 WIB
loading...
Gubernur Laiskodat Geram, Ancam Tutup Toko Bangunan yang Naikin Harga
Foto/SINDOnews
A A A
KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengancam akan menutup sejumlah toko bangunan yang masih menjual bahan bangunan dengan harga tinggi. Politisi NasDem itu bahkan meminta bantuan aparat kepolisian serta personel Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan pemeriksaan ke setiap toko bangunan yang ada di Kota Kupang. ( Baca juga:84 Meninggal Dunia, 71 Orang Hilang Akibat Banjir Bandang di NTT )

Dia mengatakan, aksi yang dilakukan pemilik toko bangunan adalah perilaku yang tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan. Pasalnya, penjualan bahan bangunan dengan harga tinggi dilakukan ketika masyarakat sedang kesusahan akibat banjir bandang.

"Warga yang tertimpa bencana malah dipaksa membeli bahan bangunanan dengan harga sangat tinggi. Ini tidak ada nilai kemanusiaan. Sebaiknya tokonya ditutup saja," katanya.

Dia mengatakan, kesetiakawanan dan solidaritas sebagai sesama manusia harusnya ada dan tumbuh di situasi bencana seperti ini. Bukannya sebaliknya, malah mau mengais keuntungan lebih di atas penderitaan warga lain.

Seorang warga terdampak bencana Siklon Seroja, Anto (23), mengaku membeli bahan bangunan dengan harga tinggi. Warga Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak, itu mengaku membeli paku dengan harga sangat mahal. "Biasanya harga paku seng itu Rp18 ribu per kilo gram, tetapi waktu saya beli untuk atap rumah saya yang bolong diterjang badai, sudah menjadi Rp50 ribu per kilo gramnya," katanya. ( Baca juga:Jessica Tanoesoedibjo: Terapkan QRIS, SPIN Pay Disambut Baik Masyarakat )

Dia mengaku terpaksa membeli karena sangat membutuhkan paku tersebut untuk bisa dipakai menutup kembali atapnya yang diterjang badai Siklon Seroja. Sementara itu, sejumlah pemilik toko yang ditemui, enggan memberi alasan menaikan harga sejumlah bahan bangunan itu.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)