Bayar Utang Rp90 Triliun, Waskita Karya Jual Jalan Tol
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, mencatat ada 9 ruas jalan tol yang akan didivestasikan sepanjang 2021. Secara agregat, perseroan menawarkan 14 ruas jalan tol kepada investor.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mencatat, upaya penawaran aset jalan tol tersebut seyogyanya dilakukan pada 2020 kemarin. Mengingat, adanya pandemi Covid-19, maka rencana tersebut baru direalisasikan tahun ini. Transaksinya akan dilakukan melalui skema Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Meski begitu, Destiawan tidak menyebut berapa nilai yang ditargetkan dalam skema tersebut.
"Akibat pandemi ini, di 2020 ini harusnya ada lima ruas yang harus kami divestasi, tapi kami gagal karena para investor menunda, tahun ini kami merencanakan ada 9 ruas yang kami siap divestasikan," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (8/4/2021).
Dari 9 ruas tol tersebut, 1 ruas sudah disepakati. Empat ruas dalam proses negosiasi. Sementara 5 lainya masih upayakan untuk ditawarkan kepada investor lainnya. "Satu ruas sudah deal, sudah kami eksekusi, kemudian satu ruas dalam proses, kemudian ada tiga ruas, kami divestasi dengan pola, masih ada lima ruas, kami targetkan bisa terlaksana, apalagi tahun 2020 ini INA sudah berfungsi dan kami beberapa ruas kami sudah bahas untuk diakuisisi oleh INA," katanya
Manajemen meyakini, langkah divestasi akan mengurangi beban bunga utang yang hingga saat ini mencapai Rp 4,7 triliun. Sementara pokok utang perseroan sebesar Rp90 triliun. Destiawan menyebut, jika proses transaksi berjalan baik, maka akan mempercepat pelunasan utang emiten.
"Yang tahun lalu utang hampir Rp 90 triliun itu, kami harus menanggung beban bunga Rp 4,7 triliun, jadi agak berat sebelum covid rate-nya itu ditunda, tapi setelah Covid-19 ini justru interest rate itu naik, ini yang jadi beban berat buat kami. Jadi kami optimis bahwa divestasi akan terlaksana," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Utama LPI Ridha D.M. Wirakusumah mengatakan, setidaknya ada 34 proyek jalan tol yang akan ditawarkan ke investor. Terdiri dari 14 proyek tol milik Waskita Karya, 15 tol Jasa Marga, dan 5 tol Hutama Karya. Untuk Tol Waskita Karya, terdiri dari Tol Kanci-Pejagan, Tol Pejagan-Pemalang, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
Untuk tol milik Jasa Marga, seperti Tol Gempol-Pasuruan, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Tol Pandaan-Malang. Sedangkan tol dari Hutama Karya, yaitu Tol Medan-Binjai dan Tol Pekanbaru-Dumai. Lalu, ada juga beberapa bandara yang akan ditawarkan dari PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mencatat, upaya penawaran aset jalan tol tersebut seyogyanya dilakukan pada 2020 kemarin. Mengingat, adanya pandemi Covid-19, maka rencana tersebut baru direalisasikan tahun ini. Transaksinya akan dilakukan melalui skema Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Meski begitu, Destiawan tidak menyebut berapa nilai yang ditargetkan dalam skema tersebut.
"Akibat pandemi ini, di 2020 ini harusnya ada lima ruas yang harus kami divestasi, tapi kami gagal karena para investor menunda, tahun ini kami merencanakan ada 9 ruas yang kami siap divestasikan," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (8/4/2021).
Dari 9 ruas tol tersebut, 1 ruas sudah disepakati. Empat ruas dalam proses negosiasi. Sementara 5 lainya masih upayakan untuk ditawarkan kepada investor lainnya. "Satu ruas sudah deal, sudah kami eksekusi, kemudian satu ruas dalam proses, kemudian ada tiga ruas, kami divestasi dengan pola, masih ada lima ruas, kami targetkan bisa terlaksana, apalagi tahun 2020 ini INA sudah berfungsi dan kami beberapa ruas kami sudah bahas untuk diakuisisi oleh INA," katanya
Manajemen meyakini, langkah divestasi akan mengurangi beban bunga utang yang hingga saat ini mencapai Rp 4,7 triliun. Sementara pokok utang perseroan sebesar Rp90 triliun. Destiawan menyebut, jika proses transaksi berjalan baik, maka akan mempercepat pelunasan utang emiten.
"Yang tahun lalu utang hampir Rp 90 triliun itu, kami harus menanggung beban bunga Rp 4,7 triliun, jadi agak berat sebelum covid rate-nya itu ditunda, tapi setelah Covid-19 ini justru interest rate itu naik, ini yang jadi beban berat buat kami. Jadi kami optimis bahwa divestasi akan terlaksana," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Utama LPI Ridha D.M. Wirakusumah mengatakan, setidaknya ada 34 proyek jalan tol yang akan ditawarkan ke investor. Terdiri dari 14 proyek tol milik Waskita Karya, 15 tol Jasa Marga, dan 5 tol Hutama Karya. Untuk Tol Waskita Karya, terdiri dari Tol Kanci-Pejagan, Tol Pejagan-Pemalang, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
Untuk tol milik Jasa Marga, seperti Tol Gempol-Pasuruan, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Tol Pandaan-Malang. Sedangkan tol dari Hutama Karya, yaitu Tol Medan-Binjai dan Tol Pekanbaru-Dumai. Lalu, ada juga beberapa bandara yang akan ditawarkan dari PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
(nng)