Pasar Modal Syariah Indonesia Tumbuh Konsisten, Nih Buktinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia, pasar modal syariah Indonesia terus mengalami pertumbuhan secara konsisten. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya jumlah investor syariah dari lima tahun terakhir yang tumbuh sebesar 647%.
“Jumlah investor syariah tumbuh konsisten sebesar 647 persen tumbuh, data per Februari 2021, total jumlah investor syariah 91.703 investor, tumbuh pesat dibandingkan jumlah investor syariah pada tahun 2016 sebesar 12.283 investor,” ujar Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh dalam acara “Edukasi Wartawan: 1 Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah,”.
Selain itu, Irwan menambahkan, jumlah saham syariah juga tumbuh konsisten. Berdasarkan data BEI per 31 Maret 2021, jumlah saham syariah sebanyak 434 saham dari total 724 saham yang tercatat, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 331 saham syariah dari total 537 saham yang tercatat.
“Selama 2020, sebanyak 38 emiten yang melakukan pencatatan baru di tahun 2020 merupakan saham syariah dari total 51 saham tercatat baru atau sekitar 75 persen dari total saham yang melakukan listing saham,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, industri pasar modal syariah yang tumbuh secara konsisten, dapat dimaknai sebagai momen kebangkitan pasar modal syariah Indonesia. Di samping itu, lanjutnya, pasar modal syariah juga telah mendapatkan banyak prestasi di kancah internasional.
“Sebagai informasi, pasar modal syariah kita mendapatkan penghargaan internasional dua tahun berturut-turut, 2019-2020, dari GIFA, untuk kategori The Best Islamic Capital Market,” ungkapnya.
Hasan menuturkan, potensi pengembangan pasar modal syariah memiliki ruang tumbuh yang cukup besar di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi total aset pasar modal syariah terhadap PDB 2020 yang signifikan, yaitu 29% terhadap PDB, didukung potensi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Jumlah populasi Muslim di Indonesia sebesar 229 juta jiwa, atau sekitar 13% populasi Muslim di dunia, menjadi suatu target yang akan terus berkembang,” terangnya.
Kemudian, dia mengatakan, agar pasar modal syariah mampu bersaing dengan investasi di sektor lainnya, maka BEI secara konsisten berupaya mengembangkan pasar modal syariah melalui program edukasi serta inovasi produk dan infrastruktur yang tertuang dalam roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 dan 2020-2024.
Hasan menerangkan, arah pengembangan pasar modal syariah dalam roadmap tersebut diimplementasikan BEI dalam berbagai bentuk, antara lain program literasi dan inkluasi pasar modal syariah untuk memperkuat basis investor syariah ritel serta program pengembangan efek dan instrumen syariah.
“Kemudian, program pengembangan infrastruktur pasar modal syariah untuk memperkuat layanan dan landasan hukum, program penguatan sinergi dengan stakeholder, serta pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah,” pungkasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
“Jumlah investor syariah tumbuh konsisten sebesar 647 persen tumbuh, data per Februari 2021, total jumlah investor syariah 91.703 investor, tumbuh pesat dibandingkan jumlah investor syariah pada tahun 2016 sebesar 12.283 investor,” ujar Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh dalam acara “Edukasi Wartawan: 1 Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah,”.
Selain itu, Irwan menambahkan, jumlah saham syariah juga tumbuh konsisten. Berdasarkan data BEI per 31 Maret 2021, jumlah saham syariah sebanyak 434 saham dari total 724 saham yang tercatat, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 331 saham syariah dari total 537 saham yang tercatat.
“Selama 2020, sebanyak 38 emiten yang melakukan pencatatan baru di tahun 2020 merupakan saham syariah dari total 51 saham tercatat baru atau sekitar 75 persen dari total saham yang melakukan listing saham,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, industri pasar modal syariah yang tumbuh secara konsisten, dapat dimaknai sebagai momen kebangkitan pasar modal syariah Indonesia. Di samping itu, lanjutnya, pasar modal syariah juga telah mendapatkan banyak prestasi di kancah internasional.
“Sebagai informasi, pasar modal syariah kita mendapatkan penghargaan internasional dua tahun berturut-turut, 2019-2020, dari GIFA, untuk kategori The Best Islamic Capital Market,” ungkapnya.
Hasan menuturkan, potensi pengembangan pasar modal syariah memiliki ruang tumbuh yang cukup besar di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi total aset pasar modal syariah terhadap PDB 2020 yang signifikan, yaitu 29% terhadap PDB, didukung potensi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Jumlah populasi Muslim di Indonesia sebesar 229 juta jiwa, atau sekitar 13% populasi Muslim di dunia, menjadi suatu target yang akan terus berkembang,” terangnya.
Kemudian, dia mengatakan, agar pasar modal syariah mampu bersaing dengan investasi di sektor lainnya, maka BEI secara konsisten berupaya mengembangkan pasar modal syariah melalui program edukasi serta inovasi produk dan infrastruktur yang tertuang dalam roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 dan 2020-2024.
Hasan menerangkan, arah pengembangan pasar modal syariah dalam roadmap tersebut diimplementasikan BEI dalam berbagai bentuk, antara lain program literasi dan inkluasi pasar modal syariah untuk memperkuat basis investor syariah ritel serta program pengembangan efek dan instrumen syariah.
“Kemudian, program pengembangan infrastruktur pasar modal syariah untuk memperkuat layanan dan landasan hukum, program penguatan sinergi dengan stakeholder, serta pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah,” pungkasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(akr)