Kementan Latih Petani Hitung Produktivitas Padi Gunakan Cara Ubinan Jajar Legowo

Senin, 12 April 2021 - 02:06 WIB
loading...
Kementan Latih Petani...
Mentan Syahrul Yasin Limpo (kemeja hitam) memantau areal persawahan untuk memastikan produktivitas hasil panen petani (Foto: Humas Kementan)
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melatih petani cara ubinan jajar legowo. Cara ini dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman pangan, khususnya padi.

Upaya Kementan tersebut didukung Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP). Program dilakukan di daerah irigasi (DI) melalui Sekolah Lapang (SL) IPDMIP yang tersebar pada 74 kabupaten di 16 provinsi.

(Baca juga:Kementan Dorong Petani Tanam Padi Empat Kali dalam Setahun)

Kegiatan SL topik ubinan baru-baru ini digelar di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang diikuti 25 peserta. Masih di Lamongan, petani DI Keyongan, khususnya kelompok tani (Poktan) Mekar Sari di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat. Tujuan SL mempelajari dan menerapkan pengubinan padi lahan demonstration plotting (Demplot) dari padi varietas Inpari 32 teknik jajar legowo 2:1.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan kegiatan SL IPDMIP bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh. Sekolah lapang ini materinya diyakini bermanfaat untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan petani.

(Baca juga:Januari 2021, Dilakukan Tanam Padi 1.600 Hektare di Lahan Food Estate Kalteng)

Setelah mendapatkan pengetahuan, para petani bisa menerapkan di lahannya masing-masing. “Menjaga ketahanan pangan bisa dilakukan jika terus menanam. Memanfaatkan semua lahan tersedia. Petani dan penyuluh pun harus terus turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian terus terjaga,” katanya.

Hal itu, kata Dedi Nursyamsi, sejalan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tentang manfaat ubinan, atau pengambilan sampel, agar tidak ada perbedaan data. Misalnya definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung.

(Baca juga:Gerakan Tanam Padi Jagung di Morowali Utara Mendukung Upsus Pajala)

“Definisi terhadap sawah, misalnya, kalau tanam jagung, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apapun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah,” kata Mentan Syahrul.

Dedi Nursamsyi mengingatkan pentingnya kegiatan pengubinan. “Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan,” katanya.

(Baca juga:Petani dan Penyuluh Manokwari Canangkan Tanam Padi Sawah Musim Tanam II)

Kementan mengingatkan langkah-langkah penting pengubinan, diawali pilih pertanaman yang seragam dan dapat mewakili penampilan hamparan, baik dalam segi pertumbuhan, kepadatan tanaman, maupun kondisi terakhir di lapangan. Kemudian, tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajar legowo yang berdekatan.

Luas ubinan paling sedikit dibuat 10 meter persegi dengan mengambil ukuran setengah jarak tanam. Jarak tanam dengan pola legowo berbeda dengan sistem tegel, karena itu ada beberapa alternatif yang digunakan.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)