Kreasi UMi Pegadaian 'Si Penyelamat UMKM' di Tengah Pandemi

Selasa, 13 April 2021 - 21:16 WIB
loading...
A A A


Dia mengakui dari dukungan Kreasi UMi Pegadaian , usahanya meski di tengah pandemi masih bisa menghasilkan untung dengan rata-rata omzet per bulannya Rp10 juta, bahkan sebelum pandemi bisa Rp15 juta. Dari omzet tersebut, Suleha memanfaatkannya membayar kewajiban Kreasi UMi, membeli mobil, membiayai pendidikan anak dan mengepulkan dapurnya.

“Produksi rata-rata hari biasa sebelum pandemi bisa 700 biji jalangkote, setelah pandemi 500 sampai 600 biji. Bersyukur di Ramadan sudah mulai naik pemesanan 1.000 biji dengan varian harga yang ditawarkan mulai Rp1.000 per biji hingga Rp2.000 per biji,” ungkapnya.

Suleha mengibaratkan Pegadaian sebagai penyelamat usaha miliknya, apalagi di masa pandemi. Entah, apa yang terjadi jika tak bisa mengakses pembiayaan tersebut.
Kreasi UMi Pegadaian 'Si Penyelamat UMKM' di Tengah Pandemi

Salah satu pedagang kelontong membuka buku rekening tabungan emas Pegadian di Makassar. PT Pegadaian akan terus meningkatkan penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kreasi UMi) dalam upaya membantu perkembangan UMKM yang belum pernah mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan (unbankable) melalui KUR. Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide

“Kreasi UMi ini menyelamatkan usaha saya, tidak tahu bagaimana keberlangsungan usaha ini jika tanpa dukungan Pegadaian . Mau pinjam ke rentenir tentu bunganya mencekik. Terima kasih Pegadaian sudah mengerti apa yang menjadi kebutuhan UMKM,” ujarnya.

Untungnya menjadi nasabah Kreasi UMi juga dirasakan Karmansyah Rahim yang merupakan salah satu pelaku usaha binaan Pegadaian Makassar.

Karmansyah Rahim adalah seorang pengusaha UMK yang bergelut di sektor industri dan perdagangan dengan membuat souvenir tas rajut serta toko kelontong.



Usaha Karmansyah berada di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, untuk mengakses lokasi tersebut harus menyusuri Sungai Tallo.

“Alhamdulillah usaha saya bisa terus berkembang berkat bantuan pembiayaan UMi Pegadaian , saya tidak tahu dari mana dapat pinjaman karena waktu itu saya sulit mengakses perbankan,” terangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)