Peran Perempuan dalam Pengembangan Usaha Syariah Bukan Main-main
loading...
A
A
A
Turut menjadi nara sumber webinar ialah Direktur Utama BSI, Hery Gunardi; Staf Khusus Presiden bidang Sosial, Angkie Yudistia; pimpinan Baznas, Saidah Sakwan; Deputy Director Business Incubation Shariah KNEKS, Indarwati Rifianingrum; serta desainer penerima penghargaan Ibu Negara Kartini Award, Amy Atmanto, yang juga pembina industri kreatif dan Pengurus Pusat MES (Masyarakat Ekonomi Syariah).
Destry menjelaskan, pasar keuangan syariah di Indonesia terus berkembang. Bukan hanya melalui perbankan syariah tapi juga melalui pasar modal, bahkan fintech syariah. Inklusivitas pada EKSyar (cetak biru sistem pembayaran ekonomi dan keuangan syariah) menjadi nilai tambah, ditambah mampu menjadi jembatan untuk mengurangi ketimpangan antara orang kaya dan miskin.
Karena hingga saat ini masih ada 130 juta penduduk belum terjangkau oleh akses perbankan. Sementara itu desainer penerima penghargaan Ibu Negara Kartini Award, Amy Atmanto, yang juga pembina industri kreatif dan Pengurus Pusat MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) menyampaikan mimpinya tentang Unicorn Modest Fashion Moslem Indonesia yang dilirik dunia.
Dituturkannya belanja modest fashion ranking dunia terbesar saat ini adalah Turki dengan total belanja USD29 miliar, UAE USD23 miliar, dan Indonesia USD21 miliar diurutan ke-3.
Sementara untuk ekspor China USD10,6 miliar, India USD3,1 miliar, dan Turki USD2,3 miliar. Tahun 2024 diperkirakan belanja moslem dan clothing apparel akan tumbuh 6% mencapai USD402 miliar.
Selain itu Indonesia juga merupakan pasar domestik ketiga terbesar dengan nilai belanja USD21 triliun. "Saat ini pencarian Google dengan keyword moslem fashion Indonesia tebesar 77%, diikuti Malaysia 15%, dan sisanya Inggris dan negara lain," ungkapnya.
Dengan begitu, potensi ekspor yang besar ke Saudia Arabia, Pakistan, UAE, serta Eropa Selatan, Eropa Timur dan Asia Selatan terbuka lebar dan membutuhkan dukungan investor, pemerintah, dan perbankan.
"Harapannya, pelaku Modest Fashion Indonesia harus terus berinovasi sehingga mampu menarik minat para angel investor agar tidak hanya berinvestasi pada startup dibidang aplikasi teknologi saja. Kita berharap prospek industri modest fashion di Indonesia dapat direalisasikan sampai munculnya unicorn modest fashion moslem Indonesia," tukas Amy.
Sebelumnya, Menteri Keuangan selaku Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Sri Mulyani, secara terpisah menyampaikan peranan perempuan yang menjadi wirausaha meningkatkan potensi kontribusi terhadap PDB sangat besar.
Destry menjelaskan, pasar keuangan syariah di Indonesia terus berkembang. Bukan hanya melalui perbankan syariah tapi juga melalui pasar modal, bahkan fintech syariah. Inklusivitas pada EKSyar (cetak biru sistem pembayaran ekonomi dan keuangan syariah) menjadi nilai tambah, ditambah mampu menjadi jembatan untuk mengurangi ketimpangan antara orang kaya dan miskin.
Karena hingga saat ini masih ada 130 juta penduduk belum terjangkau oleh akses perbankan. Sementara itu desainer penerima penghargaan Ibu Negara Kartini Award, Amy Atmanto, yang juga pembina industri kreatif dan Pengurus Pusat MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) menyampaikan mimpinya tentang Unicorn Modest Fashion Moslem Indonesia yang dilirik dunia.
Dituturkannya belanja modest fashion ranking dunia terbesar saat ini adalah Turki dengan total belanja USD29 miliar, UAE USD23 miliar, dan Indonesia USD21 miliar diurutan ke-3.
Sementara untuk ekspor China USD10,6 miliar, India USD3,1 miliar, dan Turki USD2,3 miliar. Tahun 2024 diperkirakan belanja moslem dan clothing apparel akan tumbuh 6% mencapai USD402 miliar.
Selain itu Indonesia juga merupakan pasar domestik ketiga terbesar dengan nilai belanja USD21 triliun. "Saat ini pencarian Google dengan keyword moslem fashion Indonesia tebesar 77%, diikuti Malaysia 15%, dan sisanya Inggris dan negara lain," ungkapnya.
Dengan begitu, potensi ekspor yang besar ke Saudia Arabia, Pakistan, UAE, serta Eropa Selatan, Eropa Timur dan Asia Selatan terbuka lebar dan membutuhkan dukungan investor, pemerintah, dan perbankan.
"Harapannya, pelaku Modest Fashion Indonesia harus terus berinovasi sehingga mampu menarik minat para angel investor agar tidak hanya berinvestasi pada startup dibidang aplikasi teknologi saja. Kita berharap prospek industri modest fashion di Indonesia dapat direalisasikan sampai munculnya unicorn modest fashion moslem Indonesia," tukas Amy.
Sebelumnya, Menteri Keuangan selaku Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Sri Mulyani, secara terpisah menyampaikan peranan perempuan yang menjadi wirausaha meningkatkan potensi kontribusi terhadap PDB sangat besar.