Warga Malang Mulai Ramaikan Pusat Perbelanjaan, Pengelola Mal Sumringah
loading...
A
A
A
MALANG - Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Kota Malang mulai ramai dipadati masyarakat yang berbelanja keperluan Lebaran. Para pengelola mal menyebut kondisi ini seperti angin segar menjelang Hari Raya Lebaran tahun ini.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto mengatakan, di tengah larangan mudik tahun ini, pelonggaran pembatasan demi meningkatnya perekonomian terbukti mampu menggeliatkan perekonomian.
Hal ini terbukti dengan mulai naiknya jumlah okupansi di sejumlah mal di Malang raya. "Larangan mudik memang ada pengaruhnya, tapi kalau tahun ini berangsur-angsur pulih, tahun lalu kami benar-benar hancur, okupansi 20-30%. Kalau sekarang rata-rata di angka 60%," ujar Suwanto, Minggu (2/5/2021).
Suwanto menambahkan, beberapa mal di Malang Raya bahkan telah mencapai okupansi angka 80%. Diakuinya hal ini berdampak positif bagi siklus perekonomian. "Ada mal yang (okupansinya) sudah di angka 70-80%. Tapi memang angka itu belum bisa kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Harapannya nanti Lebaran bisa 70-80% lebih. Apalagi kalau vaksinasi 100% kan harapannya bisa masuk seperti semula sebelum adanya pandemi," katanya.
Seiring dengan itu, APPBI Malang juga mengingatkan pengelola mal di Malang raya untuk tetap patuh protokol kesehatan. Pihaknya menyadari bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi sehingga kelengahan akan kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan perekonomian.
"Kami tetap menerapkan prosedur ketat, masuk kalau nggak pakai masker, pasti diusir, dan melakukan penyemprotan disinfektan rutin ke tempat-tempat yang sering dipegang, misalnya tombol lift, pegangan eskalator. Kami juga terus mengimbau masyarakat membawa sanitizer dan menjaga kebersihan. Itu bentuk komitmen kami melawan Covid-19 dan ini kami terus ingatkan ke yang lain juga," tandasnya.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto mengatakan, di tengah larangan mudik tahun ini, pelonggaran pembatasan demi meningkatnya perekonomian terbukti mampu menggeliatkan perekonomian.
Hal ini terbukti dengan mulai naiknya jumlah okupansi di sejumlah mal di Malang raya. "Larangan mudik memang ada pengaruhnya, tapi kalau tahun ini berangsur-angsur pulih, tahun lalu kami benar-benar hancur, okupansi 20-30%. Kalau sekarang rata-rata di angka 60%," ujar Suwanto, Minggu (2/5/2021).
Suwanto menambahkan, beberapa mal di Malang Raya bahkan telah mencapai okupansi angka 80%. Diakuinya hal ini berdampak positif bagi siklus perekonomian. "Ada mal yang (okupansinya) sudah di angka 70-80%. Tapi memang angka itu belum bisa kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Harapannya nanti Lebaran bisa 70-80% lebih. Apalagi kalau vaksinasi 100% kan harapannya bisa masuk seperti semula sebelum adanya pandemi," katanya.
Seiring dengan itu, APPBI Malang juga mengingatkan pengelola mal di Malang raya untuk tetap patuh protokol kesehatan. Pihaknya menyadari bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi sehingga kelengahan akan kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan perekonomian.
"Kami tetap menerapkan prosedur ketat, masuk kalau nggak pakai masker, pasti diusir, dan melakukan penyemprotan disinfektan rutin ke tempat-tempat yang sering dipegang, misalnya tombol lift, pegangan eskalator. Kami juga terus mengimbau masyarakat membawa sanitizer dan menjaga kebersihan. Itu bentuk komitmen kami melawan Covid-19 dan ini kami terus ingatkan ke yang lain juga," tandasnya.
(fai)