Pertemuan Bank Sentral dan Data Ekonomi AS Bikin Rupiah Melemah

Senin, 03 Mei 2021 - 17:40 WIB
loading...
Pertemuan Bank Sentral...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Mata uang Garuda ditutup melemah tipis 5 poin ke level Rp14.450.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, faktor eksternal yang memengaruhi pergerakan rupiah adalah pertemuan bank sentral dan rilis data ekonomi AS.

Baca juga:Tanggapi Petisi THR PNS, Menteri Tjahjo: Harusnya PNS Bersyukur

"Dolar berpegang teguh pada kenaikan baru-baru ini, karena investor berhati-hati di awal minggu yang dijejali dengan pertemuan bank sentral dan data ekonomi AS, mencari petunjuk tentang prospek inflasi global dan tanggapan pembuat kebijakan," ujar Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (3/5/2021).

Ia menjelaskan, ada sedikit drama global yang bisa dicerna pasar selama akhir pekan. Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan, kepada televisi AS bahwa tidak ada dampak inflasi dari rencana pengeluaran pemerintah, karena pengeluaran baru untuk keluarga dan infrastruktur akan tersebar selama bertahun-tahun.

Kemudian, belanja konsumen AS rebound pada Maret karena rumah tangga menerima tambahan uang bantuan Covid-19 dari pemerintah. Investor sekarang menunggu lebih banyak data ekonomi AS, termasuk Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Institute of Supply Management (ISM) dan penggajian non-pertanian April, selama seminggu.

"Sementara itu, Presiden Dallas Federal Reserve Bank Robert Kaplan pada hari Jumat menyarankan untuk mengurangi dukungan bank sentral untuk ekonomi atas kekhawatiran ketidakseimbangan di pasar keuangan, dibandingkan dengan sikap dovish Fed saat ini," jelasnya.

Dari dalam negeri, meski saat ini kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali, namun masyarakat harus tetap waspada tentang kejadian yang saat ini berlangsung di India agar tak menimpa Indonesia.

Baca juga:Bisa Rebut Scudetto, Conte Mengaku Sempat Ragu Jadi Pelatih Inter Milan

"India saat ini mencatatkan rata-rata kasus harian melampaui 300 ribu kasus. Kalau Indonesia sampai terjadi seperti India pasti aktivitas akan terpaksa dibatasi. Jika kasus harian mencapai 300 ribu, tidak ada pilihan lain karena ini pasti menimbulkan drama kemanusiaan," tandasnya.

Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.440-Rp14.480.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Melunak Soal Tarif,...
Trump Melunak Soal Tarif, Kurs Rupiah Balik Menguat usai Hampir Ambruk ke Rp17 Ribu
Nilai Tukar Rupiah Menuju...
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp17.000, Intip Dampak dan Mitigasinya
Trump Mengakui Revolusi...
Trump Mengakui Revolusi Ekonomi Butuh Pengorbanan, Tak Akan Mudah Bagi Warga AS
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
Bank Raksasa Jerman...
Bank Raksasa Jerman Memperingatkan Kejatuhan Dolar AS, Ini Dasarnya
Tarif Impor Terbaru...
Tarif Impor Terbaru Trump Hantam Negara-negara Termiskin, Bagaimana Nasibnya
20 Negara Penyumbang...
20 Negara Penyumbang Terbesar Defisit Perdagangan AS Tahun 2024, Indonesia Urutan Berapa?
Dihantui Tarif AS, Rupiah...
Dihantui Tarif AS, Rupiah Terancam Tembus Rp17.000 - IHSG Rontok
Efek Tarif Trump, Rupiah...
Efek Tarif Trump, Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp16.772 per USD
Rekomendasi
Justin Bieber Emosi...
Justin Bieber Emosi Dibuntuti Paparazi: Kalian hanya Peduli Uang, Tidak Kemanusiaan
Jadi Korban Bullying,...
Jadi Korban Bullying, Seorang Santri Ponpes di Kolaka Utara Dibakar Senior
DJ Timmy Trumpet Guncang...
DJ Timmy Trumpet Guncang NOYA PIK 2, Soft Opening Berubah Jadi Pesta
Berita Terkini
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
19 menit yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
2 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
3 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
3 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
5 jam yang lalu
Kisah Warung Legendaris...
Kisah Warung Legendaris Bu Sum di Yogyakarta, Berkembang Bersama Pendanaan dari BRI
6 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved