Pemanfaatan Kompor Listrik Didorong seperti Konversi Minyak Tanah ke LPG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ke depan, konversi kompor listrik didorong seperti halnya perpindahan dari minyak tanah ke LPG. PT PLN (Persero) bersama pemerintah terus mendorong masyarakat agar menggunakan kompor listrik.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, saat ini sasaran pengguna kompor listrik masih di Pulau Jawa dengan golongan pelanggan 1.300 VA. Ke depan, konversi kompor listrik akan didorong untuk masyarakat tidak mampu dan golongan pelanggan daya 450-900 VA.
"Kami sedang proses bersama pemerintah untuk memasukkan ini ke dalam RAPBN tahun 2022. Kami dorong supaya ada program konversi seperti minyak tanah ke LPG seperti dulu," ungkap Bob Saril pada launching Penggunaan Kompor Induksi di Lingkungan Setjen DEN, Jakarta.
Lebih lanjut Ia menerangkan, saat ini realisasi pemanfaatan kompor listrik masih minim dari target program 1 Juta Kompor Listrik yang diinisiasi oleh PLN di tahun 2021.
"Melihat target 1 juta ini masih sedikit sekali karena masih bersifat voluntary. Perkiraan kita sampai Mei ini sudah mencapai 100.000 penjualan secara bebas, ini berdasarkan produksinya produsen," ujarnya.
Bob melanjutkan, PLN juga memberikan kemudahan berupa pemberian harga spesial biaya tambah daya kepada konsumen. Selain itu juga menyasar pegawai-pegawai di kementerian/lembaga dan BUMN untuk mempercepat akselerasi pemanfaatan kompor listrik.
"Kalau daya rumahnya tidak cukup, PLN memberikan kemudahan. Mau tambah daya sampai 11.000 VA, biayanya hanya Rp202.000 saja," tandasnya.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, saat ini sasaran pengguna kompor listrik masih di Pulau Jawa dengan golongan pelanggan 1.300 VA. Ke depan, konversi kompor listrik akan didorong untuk masyarakat tidak mampu dan golongan pelanggan daya 450-900 VA.
"Kami sedang proses bersama pemerintah untuk memasukkan ini ke dalam RAPBN tahun 2022. Kami dorong supaya ada program konversi seperti minyak tanah ke LPG seperti dulu," ungkap Bob Saril pada launching Penggunaan Kompor Induksi di Lingkungan Setjen DEN, Jakarta.
Lebih lanjut Ia menerangkan, saat ini realisasi pemanfaatan kompor listrik masih minim dari target program 1 Juta Kompor Listrik yang diinisiasi oleh PLN di tahun 2021.
"Melihat target 1 juta ini masih sedikit sekali karena masih bersifat voluntary. Perkiraan kita sampai Mei ini sudah mencapai 100.000 penjualan secara bebas, ini berdasarkan produksinya produsen," ujarnya.
Bob melanjutkan, PLN juga memberikan kemudahan berupa pemberian harga spesial biaya tambah daya kepada konsumen. Selain itu juga menyasar pegawai-pegawai di kementerian/lembaga dan BUMN untuk mempercepat akselerasi pemanfaatan kompor listrik.
"Kalau daya rumahnya tidak cukup, PLN memberikan kemudahan. Mau tambah daya sampai 11.000 VA, biayanya hanya Rp202.000 saja," tandasnya.
(akr)