BUMN Pangan Klaim Impor Daging Sapi dari Brasil Bikin Harga Stabil Jelang Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua Pekan mendekati hari Raya Idul Fitri 2021, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Berdikari (Persero) menyebut stabilitas harga daging memenuhi ketersediaan pangan di saat hari raya. Direktur Utama Berdikari, Harry Warganegara menyebut ketersediaan daging berasal impor sapi beku asal Brasil sebanyak 140 ton dilakukan secara bertahap hingga tercukupi.
"Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stabilisasi harga pangan daging menjelang hari raya serta membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga," ujar Harry, Selasa (4/6/2021).
Senada, dalam mendukung upaya meningkatkan ketahanan pangan, sebagai calon induk holding BUMN klaster pangan, Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi, menilai impor daging selain untuk menjaga stabilitas harga menjelang lebaran juga menjadi kesempatan untuk mengkaji kualitas produknya komoditas asal Brasil tersebut. "Ini kesempatan untuk melihat kualitas komoditas sapi asal Brasil untuk kami kaji produknya sebagai bagian dari transformasi pangan dan tentu penekanan impor kedepannya," kata Arief.
Diakui, BUMN klaster pangan khususnya industri peternakan masih menerima penugasan-penugasan impor pemerintah lantaran kebutuhan daging yang meningkat dan produksi dalam negeri yang terbatas, khusuanya menjelang hari raya Lebaran. Sebelumnya pihaknya menerima arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging dalam rangka wacana pembelian peternakan sapi di Belgia, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya.
"Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stabilisasi harga pangan daging menjelang hari raya serta membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga," ujar Harry, Selasa (4/6/2021).
Senada, dalam mendukung upaya meningkatkan ketahanan pangan, sebagai calon induk holding BUMN klaster pangan, Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi, menilai impor daging selain untuk menjaga stabilitas harga menjelang lebaran juga menjadi kesempatan untuk mengkaji kualitas produknya komoditas asal Brasil tersebut. "Ini kesempatan untuk melihat kualitas komoditas sapi asal Brasil untuk kami kaji produknya sebagai bagian dari transformasi pangan dan tentu penekanan impor kedepannya," kata Arief.
Diakui, BUMN klaster pangan khususnya industri peternakan masih menerima penugasan-penugasan impor pemerintah lantaran kebutuhan daging yang meningkat dan produksi dalam negeri yang terbatas, khusuanya menjelang hari raya Lebaran. Sebelumnya pihaknya menerima arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging dalam rangka wacana pembelian peternakan sapi di Belgia, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya.
(nng)