Ada Larangan Mudik, Penumpang Kereta Api Turun 90%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan pemerintah melarang mudik pada 6-17 Mei 2021 dipastikan berdampak ke sektor transportasi. Salah satunya kereta api yang mengalami penurunan penumpang hingga 90%.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, misalnya pada kondisi normal bisa melayani 30.000 penumpang namun kini hanya 3.000 penumpang saja.
“Apa yang terjadi pada tiga hari ini (sejak larangan mudik dimulai 6 Mei), terjadi penurunan yang sangat banyak sekali, kira-kira 90%. Stasiun Pasar Senen yang biasanya melayani 30.000 penumpang, sekarang ini tidak sampai 3.000 penumpang. Artinya, ada penurunan 90%,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/5/2021).
Menhub mengapresiasi masyarakat yang mau memahami adanya larangan ini dengan tidak memaksakan pergi mudik lebaran. Menurut dia, larangan mudik dibuat semata-mata untuk menekan kasus penularan virus Covid-19.
“Saya memberikan apresiasi kepda masyarakat yang mengerti bahwa pelarangan pemerintah itu memang ditujukan dalam rangka kita menghindari terpaparnya Covid-19 bagi saudara-saudara kita di kampung atau pada diri kita sendiri,” tandasnya.
Tak ketinggalan, Menhub juga memberikan apresiasi kepada para petugas yang berjaga dan merelakan waktu liburnya untuk mengawal kebijakan larangan mudik hingga 17 Mei mendatang. “Saya mengapresiasi teman-teman yang bertugas di kala mestinya libur bersama keluarga harus melakukan penjagaan ini,” pungkasnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, misalnya pada kondisi normal bisa melayani 30.000 penumpang namun kini hanya 3.000 penumpang saja.
“Apa yang terjadi pada tiga hari ini (sejak larangan mudik dimulai 6 Mei), terjadi penurunan yang sangat banyak sekali, kira-kira 90%. Stasiun Pasar Senen yang biasanya melayani 30.000 penumpang, sekarang ini tidak sampai 3.000 penumpang. Artinya, ada penurunan 90%,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/5/2021).
Baca Juga
Menhub mengapresiasi masyarakat yang mau memahami adanya larangan ini dengan tidak memaksakan pergi mudik lebaran. Menurut dia, larangan mudik dibuat semata-mata untuk menekan kasus penularan virus Covid-19.
“Saya memberikan apresiasi kepda masyarakat yang mengerti bahwa pelarangan pemerintah itu memang ditujukan dalam rangka kita menghindari terpaparnya Covid-19 bagi saudara-saudara kita di kampung atau pada diri kita sendiri,” tandasnya.
Tak ketinggalan, Menhub juga memberikan apresiasi kepada para petugas yang berjaga dan merelakan waktu liburnya untuk mengawal kebijakan larangan mudik hingga 17 Mei mendatang. “Saya mengapresiasi teman-teman yang bertugas di kala mestinya libur bersama keluarga harus melakukan penjagaan ini,” pungkasnya.
(ind)