Menguak Penyebab Pembayaran Insentif Nakes di Wisma Atlet Ngaret
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akurasi data akan sangat menentukan kecepatan pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) . Sebab, apabila terjadi perbedaan dengan tahun sebelumnya, maka proses pembayaran membutuhkan waktu yang lama karena perlu dilakukan verifikasi kembali.
“Kemenkes (Kementerian Kesehatan) terus memantau apakah pembukaan rekening baru relawan telah terealisasikan atau belum,” tutur Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes, Kirana Pritasari seperti dikutip laman Kemenkes, Jakarta, Rabu (12/5/2021).
Kirana menambahkan, ke depan kemungkinan proses pembayaran insentif akan dilakukan rutin per bulan. Fasilitas layanan kesehatan diminta untuk dapat mengajukan usulan tepat waktu, sehingga jumlah yang diinput di aplikasi tidak menumpuk.
“Jangan menunggu Mei-Juni baru diajukan di Bulan Juli, jadi kalau bisa insentif Juni diajukan Mei, Juli diajukan Juni. Supaya kami bisa secara rutin membayarkannya, tidak dikumpulkan beberapa bulan baru diajukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia memahami bahwa seluruh relawan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet belum sepenuhnya menerima rekening baru. Hal ini karena, proses pembukaan rekening membutuhkan waktu untuk divalidasi.
"Sebagian datanya sudah diproses oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga 1-2 hari pascalibur kami harapkan sudah disetujui BPKP sehingga kami proses pembayarannya,” ujarnya.
Mengadopsi sistem yang baru ini, maka ditargetkan proses pembayaran insentif akan rampung dalam kurun waktu satu minggu setelah libur Lebaran.
“Kemenkes (Kementerian Kesehatan) terus memantau apakah pembukaan rekening baru relawan telah terealisasikan atau belum,” tutur Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes, Kirana Pritasari seperti dikutip laman Kemenkes, Jakarta, Rabu (12/5/2021).
Kirana menambahkan, ke depan kemungkinan proses pembayaran insentif akan dilakukan rutin per bulan. Fasilitas layanan kesehatan diminta untuk dapat mengajukan usulan tepat waktu, sehingga jumlah yang diinput di aplikasi tidak menumpuk.
“Jangan menunggu Mei-Juni baru diajukan di Bulan Juli, jadi kalau bisa insentif Juni diajukan Mei, Juli diajukan Juni. Supaya kami bisa secara rutin membayarkannya, tidak dikumpulkan beberapa bulan baru diajukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia memahami bahwa seluruh relawan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet belum sepenuhnya menerima rekening baru. Hal ini karena, proses pembukaan rekening membutuhkan waktu untuk divalidasi.
"Sebagian datanya sudah diproses oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga 1-2 hari pascalibur kami harapkan sudah disetujui BPKP sehingga kami proses pembayarannya,” ujarnya.
Mengadopsi sistem yang baru ini, maka ditargetkan proses pembayaran insentif akan rampung dalam kurun waktu satu minggu setelah libur Lebaran.
(akr)