Pengunjung Mal Naik 30% Berkat Larangan Mudik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan pemerintah melarang mudik lebaran berdampak kepada peningkatan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan atau mal. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan ada kenaikan tingkat kunjungan warga ke mal, baik di kota besar maupun di daerah selama libur Idul Fitri.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah mengatakan, dengan dilarangnya mudik, traffic pengunjung ke pusat perbelanjaan cukup meningkat. "Meskipun tidak semua rata, tapi secara total ada kenaikan pengunjung sebanyak 30 persen selama libur lebaran," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Senin (17/5/2021).
Menurut dia, kenaikan pengunjung mal tidak hanya terjadi di kota besar saja, mal-mal di daerah juga mengalami peningkatan pengunjung. "Arus mudik kita lihat kan nggak macet tuh, jadi kenaikan pengunjung mal yang di daerah tuh murni orang-orang di daerah yang mau belanja. Mal-mal di daerah juga ramai, artinya lebaran ini benar-benar momen untuk belanja," jelasnya.
Meskipun meningkat, lanjut Budihardjo, mal-mal di daerah perkantoran justru menurun. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pekerja kantor yang masuk. "Nggak semuanya mal meningkat rata, yang lucunya mal yang di daerah perkantoran sepi seperti Mal Pacific Place dan Grand Indonesia itu agak sepi. Karena tidak ada orang kantoran. Sementara mal yang dekat dengan perumahan mengalami peningkatan. Jadi seperti mal yang ada di Depok, Tanggerang, BSD dan Bekasi ramai malnya. Karena orang nggak kerja kan," tuturnya.
Lihat Juga: Jakarta Tak Lagi Ibu Kota Negara, Intip Rencana Pengusaha Soal Gedung Kementerian Nganggur
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah mengatakan, dengan dilarangnya mudik, traffic pengunjung ke pusat perbelanjaan cukup meningkat. "Meskipun tidak semua rata, tapi secara total ada kenaikan pengunjung sebanyak 30 persen selama libur lebaran," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Senin (17/5/2021).
Menurut dia, kenaikan pengunjung mal tidak hanya terjadi di kota besar saja, mal-mal di daerah juga mengalami peningkatan pengunjung. "Arus mudik kita lihat kan nggak macet tuh, jadi kenaikan pengunjung mal yang di daerah tuh murni orang-orang di daerah yang mau belanja. Mal-mal di daerah juga ramai, artinya lebaran ini benar-benar momen untuk belanja," jelasnya.
Meskipun meningkat, lanjut Budihardjo, mal-mal di daerah perkantoran justru menurun. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pekerja kantor yang masuk. "Nggak semuanya mal meningkat rata, yang lucunya mal yang di daerah perkantoran sepi seperti Mal Pacific Place dan Grand Indonesia itu agak sepi. Karena tidak ada orang kantoran. Sementara mal yang dekat dengan perumahan mengalami peningkatan. Jadi seperti mal yang ada di Depok, Tanggerang, BSD dan Bekasi ramai malnya. Karena orang nggak kerja kan," tuturnya.
Lihat Juga: Jakarta Tak Lagi Ibu Kota Negara, Intip Rencana Pengusaha Soal Gedung Kementerian Nganggur
(ind)