Berharap Perekonomian Tumbuh Signifikan di Kuartal II

Selasa, 18 Mei 2021 - 05:57 WIB
loading...
A A A
"Yang mana kita liat harga komoditas dan batu bara telah menunjukkan perbaikan," kata dia.

Menyikapi pernyataan tersebut, kalangan pelaku usaha menilai bahwa target tersebut terlalu ambisius. Apalagi jika melihat penanganan pandemi Covid yang dianggap belum kunjung usai.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, dalam situasi normal saja pada 2019 lalu ekonomi dalam negeri hanya tumbuh 5,02%. Sehingga, untuk kondisi saat ini di tengah pandemi, kalangan pelaku usaha masih berupaya untuk bertahan.

“Kami di kuartal II berusaha agar tidak turun lebih dalam lagi. Kalau pun minus, mungkin minus 2%," ungkapnya.

Dia menambahkan, butuh upaya luar biasa untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan bisa mencapai 7% di kuartal II. Saat ini, kata dia, kendala utama adalah terbentur oleh Covid-19.

“Selama belum bisa dituntaskan, kita selalu dibayangi kondisi yang menghambat. Makanya target itu terlalu ambisius. Perkiraan kami pada kuartal II ini bisa naik 2% dari kuartal I saja sudah bagus," tambahnya.



Lebih lanjut, Hariyadi menuturkan bahwa keinginan dari para pengusaha adalah supaya pemerintah bisa mendorong daya beli masyarakat dengan mengalokasikan bantuan sosial patut diapresiasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat terdongkrak dari konsumsi rumah tangga yang memang jadi kontribusi utama.

"Tapi, ini belum cukup kuat untuk membangkitkan ekonomi kita sebesar yang ditargetkan tadi," tuturnya.

Oleh karena itu, dia pun mendorong produktivitas angkatan kerja yang ada. Dia berharap RUU Omnibus Law Cipta Kerja bisa menjadi langkah untuk mengubah seluruh kebijakan terkait ketenaga kerjaan.

Dia juga sepakat bahwa RUU Cipta Kerja dibentuk untuk mengantisipasi bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Dia juga mengingatkan pemerintah agar harus fokus dalam menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)