China Menyalip Jerman, Rebut Sumber Impor Teratas Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - China telah menyalip Jerman untuk menjadi pasar impor tunggal terbesar Inggris untuk pertama kalinya. Produk-produk yang diimpor dari China naik 66% dari awal 2018 menjadi USD24 miliar pada kuartal pertama tahun ini, seperti disampaikan Kantor Statistik Nasional.
Dikutip dari BBC, sementara itu impor dari Jerman tercatat lebih rendah seperempat menjadi 12,5 miliar pounds pada periode yang sama. Pergeseran ini terjadi akibat perdagangan Inggris dengan Uni Eropa terganggu oleh Brexit .
Ditambah kondisi Pandemi Covid-19 mendongkrak permintaan terhadap produk asal China. Laporan Office for National Statistics (ONS) bertujuan untuk menilai dampak Brexit dan virus corona terhadap perdagangan Inggris.
Ditemukan bukti bahwa perdagangan telah mengalami gangguan pada babak baru hubungan antara Inggris dan Uni Eropa. ONS mengatakan, impor Inggris dari Jerman terus merosot sejak April 2019, di tengah ketidakpastian atas rincian keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Industri motor Jerman juga merasakan dampak pandemi karena produksi kendaraan dan ekspor global terpukul. Sementara itu di Inggris, permintaan mobil baru juga anjlok seiring tutupnya showroom mobil akibat lockdown.
Ekspor barang ke Irlandia, juga jatuh sangat dalam untuk menjadi yang terbesar dari lima mitra ekspor teratas setelah periode transisi perpisahan dari UE, seperti diterangkan ONS.
Sejak catatan modern dimulai pada tahun 1997, Jerman telah menjadi sumber impor terbesar di Inggris, kecuali untuk periode enam bulan pada akhir 2000 dan awal tahun berikutnya ketika AS secara singkat mengambil tempat teratas.
Meskipun total perdagangan dengan negara-negara Uni Eropa secara keseluruhan turun 23,1% dalam periode tersebut. UE tetap menjadi mitra dagang terbesar Inggris, menurut laporan tersebut.
Lonjakan impor Inggris dari China terjadi pada produk Tekstil yang digunakan untuk masker dan alat pelindung diri lainnya. Permintaan kuat juga terlihat pada perangkat listrik. China merupakan satu-satunya ekonomi utama yang perdagangan globalnya tumbuh tahun lalu dan menjadi negara besar pertama yang bangkit dari pandemi.
Dikutip dari BBC, sementara itu impor dari Jerman tercatat lebih rendah seperempat menjadi 12,5 miliar pounds pada periode yang sama. Pergeseran ini terjadi akibat perdagangan Inggris dengan Uni Eropa terganggu oleh Brexit .
Ditambah kondisi Pandemi Covid-19 mendongkrak permintaan terhadap produk asal China. Laporan Office for National Statistics (ONS) bertujuan untuk menilai dampak Brexit dan virus corona terhadap perdagangan Inggris.
Ditemukan bukti bahwa perdagangan telah mengalami gangguan pada babak baru hubungan antara Inggris dan Uni Eropa. ONS mengatakan, impor Inggris dari Jerman terus merosot sejak April 2019, di tengah ketidakpastian atas rincian keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Industri motor Jerman juga merasakan dampak pandemi karena produksi kendaraan dan ekspor global terpukul. Sementara itu di Inggris, permintaan mobil baru juga anjlok seiring tutupnya showroom mobil akibat lockdown.
Ekspor barang ke Irlandia, juga jatuh sangat dalam untuk menjadi yang terbesar dari lima mitra ekspor teratas setelah periode transisi perpisahan dari UE, seperti diterangkan ONS.
Sejak catatan modern dimulai pada tahun 1997, Jerman telah menjadi sumber impor terbesar di Inggris, kecuali untuk periode enam bulan pada akhir 2000 dan awal tahun berikutnya ketika AS secara singkat mengambil tempat teratas.
Meskipun total perdagangan dengan negara-negara Uni Eropa secara keseluruhan turun 23,1% dalam periode tersebut. UE tetap menjadi mitra dagang terbesar Inggris, menurut laporan tersebut.
Lonjakan impor Inggris dari China terjadi pada produk Tekstil yang digunakan untuk masker dan alat pelindung diri lainnya. Permintaan kuat juga terlihat pada perangkat listrik. China merupakan satu-satunya ekonomi utama yang perdagangan globalnya tumbuh tahun lalu dan menjadi negara besar pertama yang bangkit dari pandemi.
(akr)