UKM Alas Kaki Terus Berinovasi Hadapi Dampak Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri alas kaki di Tanah Air tetap dalam tren positif meskipun pandemi Covid-19 yang membuat beragam sector usaha terimbas belum juga berakhir. Produk-produk lokal mulai berinovasi agar bisa bertahan dengan mengandalkan kualitas untuk menjaga kesetiaan pelanggan. Tak hanya itu, agar tak gulung tikar, industri alas kaki, khususnya yang masuk dalam kategori Usaha Kecil Menengah (UKM) mulai memanfaatkan e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia untuk mendongkrak penjualan.
Jika sebelum pandemi melanda, UKM alas kaki memenuhi pesanan dari merek lain, kini para pelaku UKM mulai pengembangkan merek sendiri. ’’Sebelumnya memproduksi pesanan dengan merk lain. Sekarang kami kembangkan dengan merek sendiri,” kata CEO Modeiko Taufiq Bakhtiar dalamketerangan tertulisnya Rabu (2/6/20210).
(Baca Juga : Omzet Tembus Rp5,7 Triliun SRC Kembangkan Aplikasi untuk UMKM )
Pangsa pasar alas kaki di Indonesia dinilai masih sangat besar. Denga preferensi konsumen yang lebih memilih produk alas kaki kulit dan suede yang tak memerlukan perawatan yang rumit. Menurut Taufiq, dengan melakukan inovasi dan pengembangan produk yang disesuaikan dengan tren masa kini, pihaknya memproduksi berbagai alas kaki untuk laki-laki dan perempuan yang bisa dipadukan dalam berbagai penampilan dan kegiatan.
’’Kami tak berhenti pada jenis atau model yang saat ini sudah tersedia. Tetapi terus melakukan inovasi produk alas kaki dengan pilihan model lainnya. Dalam waktu dekat, kami akan mengeluarkan koleksi sandal untuk pria dewasa dan sandal gunung,’’ujarnya.
Industri alas skala UKM menjadi salah satu industri yang mampu bertahan di tengah pandemi saat ini. Catatan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyebutkan, industri alas kaki di Tanah Air terbagi menejadi tiga layer.
(Baca Juga : Pemkab Pinrang Dorong Pelaku UMKM Melek Digital )
Pada layer pertama diisi oleh pabrik merek besar yang orientasinya 100% ekspor. Sedangkan layer kedua diisi oleh perusahaan yang produksinya untuk domestik dan sebagian ekspor. Sedangkan pada layer ketiga merupakan industri alas kaki skala UKM.
Untuk skala UKM, lebih diuntungkan karena saat ini pemerintah memberikan bantuan dengan mendorong UKM masuk dalam ekosistem digital. Ditagetkan sektor usaha UKM bisa memberikan kontribusi perbaikan struktur ekonomi nasional.
Jika sebelum pandemi melanda, UKM alas kaki memenuhi pesanan dari merek lain, kini para pelaku UKM mulai pengembangkan merek sendiri. ’’Sebelumnya memproduksi pesanan dengan merk lain. Sekarang kami kembangkan dengan merek sendiri,” kata CEO Modeiko Taufiq Bakhtiar dalamketerangan tertulisnya Rabu (2/6/20210).
(Baca Juga : Omzet Tembus Rp5,7 Triliun SRC Kembangkan Aplikasi untuk UMKM )
Pangsa pasar alas kaki di Indonesia dinilai masih sangat besar. Denga preferensi konsumen yang lebih memilih produk alas kaki kulit dan suede yang tak memerlukan perawatan yang rumit. Menurut Taufiq, dengan melakukan inovasi dan pengembangan produk yang disesuaikan dengan tren masa kini, pihaknya memproduksi berbagai alas kaki untuk laki-laki dan perempuan yang bisa dipadukan dalam berbagai penampilan dan kegiatan.
’’Kami tak berhenti pada jenis atau model yang saat ini sudah tersedia. Tetapi terus melakukan inovasi produk alas kaki dengan pilihan model lainnya. Dalam waktu dekat, kami akan mengeluarkan koleksi sandal untuk pria dewasa dan sandal gunung,’’ujarnya.
Industri alas skala UKM menjadi salah satu industri yang mampu bertahan di tengah pandemi saat ini. Catatan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyebutkan, industri alas kaki di Tanah Air terbagi menejadi tiga layer.
(Baca Juga : Pemkab Pinrang Dorong Pelaku UMKM Melek Digital )
Pada layer pertama diisi oleh pabrik merek besar yang orientasinya 100% ekspor. Sedangkan layer kedua diisi oleh perusahaan yang produksinya untuk domestik dan sebagian ekspor. Sedangkan pada layer ketiga merupakan industri alas kaki skala UKM.
Untuk skala UKM, lebih diuntungkan karena saat ini pemerintah memberikan bantuan dengan mendorong UKM masuk dalam ekosistem digital. Ditagetkan sektor usaha UKM bisa memberikan kontribusi perbaikan struktur ekonomi nasional.
(dar)