Xi Jinping: Pertumbuhan PDB China Bisa 6% Jika Tak Ada Corona

Senin, 25 Mei 2020 - 17:01 WIB
loading...
Xi Jinping: Pertumbuhan...
Presiden China Xi Jinping menyebut pertumbuhan ekonomi negara tersebut sebetulnya bisa ditargetkan tumbuh 6% seandainya tak terjadi pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengatakan target pertumbuhan ekonomi tahunan China sebetulnya dapat ditetapkan sekitar 6%, seandainya epidemi virus corona tidak terjadi.

Diketahui, Pemerintah China pada Jumat (22/5) lalu menghilangkan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk tahun 2020 dalam laporan kerja tahunan yang diumumkan pada awal pertemuan tahunan parlemen, mengutip ketidakpastian yang disebabkan oleh epidemi Covid-19.

"Jika epidemi tidak terjadi, dalam keadaan umum, target pertumbuhan PDB akan ditetapkan sekitar 6%," kata Xi pada diskusi kelompok parlemen, yang dikutip Reuters, Senin (25/5/2020).

(Baca Juga: Perdana Sejak 1990, China Tanpa Target Ekonomi Tahun Ini)

Target itu sejalan dengan disebutkan sumber Reuters pada awal Desember sebelum epidemi melanda, yakni sekitar 6%. "Jika kita secara kaku menetapkan satu (target PDB), maka fokusnya adalah pada stimulus yang kuat dan untuk mencapai tingkat pertumbuhan, yang tidak sejalan dengan tujuan pembangunan ekonomi dan sosial kita," kata Xi.

China enggan membanjiri ekonominya dengan kredit mudah dalam beberapa tahun terakhir karena perlambatan terus terjadi, bahkan sebelum wabah corona, waspada terhadap risiko utang yang disebabkan oleh stimulus besar-besaran.

Dalam laporannya, pemerintah mengumumkan serangkaian tindakan fiskal untuk meningkatkan ekonomi, yang nilainya setara dengan sekitar 4,1% dari PDB China.

Perbedaan pendapat ada dalam lingkaran kebijakan China antara mereka yang menyerukan pendekatan terukur dalam mendukung ekonomi dan mereka yang mendesak langkah-langkah yang lebih agresif yang mungkin menimbulkan risiko keuangan.

"Komentar Presiden Xi kemungkinan akan berdampak pada perilaku para pejabat tersebut," tulis analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Dalam laporan kerjanya, pemerintah mengatakan akan membuat kebijakan fiskal lebih proaktif dan lebih fleksibel dengan kebijakan moneter, sambil memperhatikan pekerjaan dan meningkatkan konsumsi.

"Setelah wabah, beberapa hal tidak diserahkan kepada kita," kata Xi. "Resesi global adalah kesimpulan terdahulu. Mengenai seberapa besar dan seberapa dalam kita akan terpengaruh, masih ada banyak ketidakpastian," lanjutnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1473 seconds (0.1#10.140)