Serapan Dana Desa Baru 32%, Pencairan BLT Desa Jadi Lamban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) fokus mengoptimalkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT Desa) untuk pemulihan ekonomi di pedesaan. BLT Desa merupakan salah satu program perlindungan sosial yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti menyebutkan, realisasi dana desa baru mencapai 32,5% atau Rp23,11 triliun dari pagu Rp72 triliun. Pencapaian tersebut menurun 24,2% dibandingkan realisasi tahun lalu untuk periode yang sama. Serapan dana desa yang masih rendah ini turut mempengaruhi lambannya pencairan BLT Desa.
"Kalau dilihat progresnya memang relatif rendah. Ini sebetulnya kami harapkan bisa lebih tinggi lagi. Karena realisasinya dari nilai salurnya total baru ada di kisaran Rp3,5 triliun," kata Astera dalam video virtual, Kamis (10/6/2021).
Menurut dia, masih banyak permasalahan terkait distribusinya. Oleh karena itu, harus ada komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara di daerah.
"Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi bersama, dan pemberian dukungan kepada masyarakat luas, terutama masyarakat desa mengenai pemahaman mengenai BLT Desa,” bebernya.
Dia menambahkan persyaratan dana desa yang harus dipenuhi daerah untuk bisa menyalurkan BLT desa sebetulnya mudah. Akan tetapi, mereka belum bisa menyelesaikannya dengan baik. “Saya ingin mengingatkan daerah segera menyelesaikan. Karena kalau dana desa tidak disalurkan, BLT tidak disalurkan,” tandasnya.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti menyebutkan, realisasi dana desa baru mencapai 32,5% atau Rp23,11 triliun dari pagu Rp72 triliun. Pencapaian tersebut menurun 24,2% dibandingkan realisasi tahun lalu untuk periode yang sama. Serapan dana desa yang masih rendah ini turut mempengaruhi lambannya pencairan BLT Desa.
"Kalau dilihat progresnya memang relatif rendah. Ini sebetulnya kami harapkan bisa lebih tinggi lagi. Karena realisasinya dari nilai salurnya total baru ada di kisaran Rp3,5 triliun," kata Astera dalam video virtual, Kamis (10/6/2021).
Menurut dia, masih banyak permasalahan terkait distribusinya. Oleh karena itu, harus ada komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara di daerah.
"Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi bersama, dan pemberian dukungan kepada masyarakat luas, terutama masyarakat desa mengenai pemahaman mengenai BLT Desa,” bebernya.
Dia menambahkan persyaratan dana desa yang harus dipenuhi daerah untuk bisa menyalurkan BLT desa sebetulnya mudah. Akan tetapi, mereka belum bisa menyelesaikannya dengan baik. “Saya ingin mengingatkan daerah segera menyelesaikan. Karena kalau dana desa tidak disalurkan, BLT tidak disalurkan,” tandasnya.
(ind)