Antusiasme Masyarakat Akan Produk ETF Meningkat Signifikan
loading...
A
A
A
Selain itu, terdapat juga lonjakan frekuensi transaksi yang mencapai rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 18 miliar lembar saham per hari.
"Lonjakan transaksi perdagangan sepanjang tahun 2021 dipengaruhi oleh tren positif pertumbuhan investor pasar modal. Kami melihat bahwa pesatnya pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investor dalam setahun terakhir," kata Inarno.
Dalam hal peningkatan jumlah investor, hingga akhir Mei 2021 jumlah investor telah mencapai lebih dari 2,4 juta investor saham dan 5,37 juta investor pasar modal. Dengan kata lain, terdapat peningkatan sebesar 42% untuk investor saham dan 38% untuk investor pasar modal dari angka akhir tahun 2020. Rata-rata jumlah investor yang aktif bertransaksi hingga akhir Mei mencapai 203 ribu investor per hari, atau tumbuh 113% dari rata-rata tahun sebelumnya.
Baca juga:Heboh Beli Jam Tangan Seharga Rp70 Miliar di Jakarta tapi Barang Tak Kunjung Diterima
Kemudian, jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan investor domestik, terutama investor ritel. Investor ritel membukukan aktivitas transaksi yang besar yakni mencapai 48,4% dari total rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp9,2 triliun. Persentase ini melonjak untuk pertama kalinya di atas 40% dalam 5 tahun terakhir dan ini berlanjut di tahun 2021 dimana dominasi investor ritel semakin terlihat dengan porsi mencapai hampir 60% per akhir Mei 2021.
Untuk terus meningkatkan pendalaman pasar modal dan memperluas layanan produk kebursaaan, BEI bersama SRO dan OJK terus melakukan pengembangan produk baru serta penyempurnaan produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat pemodal. Hingga hari ini terdapat berbagai macam produk pasar modal yang dapat dijadikan sumber investasi masyarakat dan salah satunya adalah produk ETF atau Exchange Traded Fund.
"Singkat kata, ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa, dengan salah satu keunggulan utama adalah settlement T+2, jauh lebih cepat dari durasi subscription/redemption reksa dana produk konvensional," terangnya.
"Lonjakan transaksi perdagangan sepanjang tahun 2021 dipengaruhi oleh tren positif pertumbuhan investor pasar modal. Kami melihat bahwa pesatnya pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investor dalam setahun terakhir," kata Inarno.
Dalam hal peningkatan jumlah investor, hingga akhir Mei 2021 jumlah investor telah mencapai lebih dari 2,4 juta investor saham dan 5,37 juta investor pasar modal. Dengan kata lain, terdapat peningkatan sebesar 42% untuk investor saham dan 38% untuk investor pasar modal dari angka akhir tahun 2020. Rata-rata jumlah investor yang aktif bertransaksi hingga akhir Mei mencapai 203 ribu investor per hari, atau tumbuh 113% dari rata-rata tahun sebelumnya.
Baca juga:Heboh Beli Jam Tangan Seharga Rp70 Miliar di Jakarta tapi Barang Tak Kunjung Diterima
Kemudian, jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan investor domestik, terutama investor ritel. Investor ritel membukukan aktivitas transaksi yang besar yakni mencapai 48,4% dari total rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp9,2 triliun. Persentase ini melonjak untuk pertama kalinya di atas 40% dalam 5 tahun terakhir dan ini berlanjut di tahun 2021 dimana dominasi investor ritel semakin terlihat dengan porsi mencapai hampir 60% per akhir Mei 2021.
Untuk terus meningkatkan pendalaman pasar modal dan memperluas layanan produk kebursaaan, BEI bersama SRO dan OJK terus melakukan pengembangan produk baru serta penyempurnaan produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat pemodal. Hingga hari ini terdapat berbagai macam produk pasar modal yang dapat dijadikan sumber investasi masyarakat dan salah satunya adalah produk ETF atau Exchange Traded Fund.
"Singkat kata, ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa, dengan salah satu keunggulan utama adalah settlement T+2, jauh lebih cepat dari durasi subscription/redemption reksa dana produk konvensional," terangnya.
(uka)