USG Kolaborasikan Program Bisnis dengan Sekolah Pilot Berkompetensi Industri

Jum'at, 18 Juni 2021 - 10:46 WIB
loading...
USG Kolaborasikan Program...
Program kolaborasi yang dilakukan oleh UniSadhuGuna (USG) sebagai penyedia program pendidikan internasional dan Flybest Academy (Flybest) akan menjadi pilihan tepat dalam dunia aviasi.
A A A
JAKARTA - Industri penerbangan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan dinamisasi tingkat kebutuhan penumpang. Secara global, industri penerbangan bisa terus berkembang namun juga bisa mengalami pasang surut sesuai dengan kondisi, di masing-masing negara. Saat ini industri penerbangan mengalami gejolak, sebagian besar pilot terdampak akibat pandemi Covid-19.

Dengan demikian memiliki gelar pendidikan formal di dunia aviasi akan menjadi pilihan popular. Memiliki gelar sarjana bagi pilot merupakan pilihan yang mumpuni memiliki manfaat jangka panjang. Para Pilot memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan, mendapatkan kesempatan lain dan tidak terkotakan di jalur profesional pilot saja. Mereka akan memiliki kehidupan untuk memimpin di berbagai lini industri, khususnya aviasi.

(Baca juga:Industri Penerbangan RI Diramal Masih Sempoyongan Tahun Ini)

Program kolaborasi yang dilakukan oleh UniSadhuGuna (USG) sebagai penyedia program pendidikan internasional dan Flybest Academy (Flybest) akan menjadi pilihan tepat dalam dunia aviasi. Kolaborasi ini menghadirkan konsep baru pendidikan pilot di Indonesia, yaitu integrasi program Bachelor of Business Aviation Management dan Pilot License.

Dengan program integrasi kedua institusi ini akan menciptakan lulusan --lulusan pilot maupun profesional di bidang aviasi lainnya yang kompeten dan tangguh dalam menghadapi persaingan dunia kerja era industri 4.0, di pasar regional dan global.

(Baca juga:Sepanjang Pandemi Masih Menyerang, Industri Penerbangan Sulit 'Melayang')

“Hal ini akan menjadi kompetensi baru bagi para pilot kita. Memiliki nilai tambah di bidang skills dan akademis akan berpengaruh untuk kelangsungan karir seorang pilot secara jangka panjang,” ujar Capt. Dharmadi, Board of Advisors to General Chairman Indonesia National Air Carriers Association (INACA) dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).

Selain dibekali skill menerbangkan pesawat komersial, kata Dharmadi, pilot yang mengantongi gelar S1 ini juga secara otomatis memiliki wawasan manajerial tentang pengelolaan bandara dan industri penerbangan yang sangat luas cakupannya. “Dengan demikian, mereka bisa menempati posisi-posisi di manajerial di masa depan. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berkembang di industri lain apabila mereka mempunyai rencana lain dalam kehidupannya,” katanya.

(Baca juga:Pemulihan Industri Penerbangan Akan Lebih Lama Jika Rute Internasional Tidak Segera Ditutup)

Adhirama Gumay, Presiden Direktur PT UniSadhuGuna mengatakan program ini diharapkan akan membantu menginspirasi generasi pilot ke depannya. Kolaborasi ini akan memberikan banyak nilai tambah dalam jangka panjang.

“Pembekalan pendidikan dan skill yang mereka miliki nantinya akan dapat terserap di dalam segala sektor industri penerbangan,” kata Adhirama Gumay.

Menurutnya, program USG FlyBest menawarkan kurikulum pembelajaran dunia nyata atau real-world learning yang mengarah dengan kebutuhan dalam kebutuhan industri penerbangan dan mengadopsi kurikulum dari negara Inggris, Pearson BTEC dan Teesside University, UK.

(Baca juga:Jika Vaksinasi Lambat, Industri Penerbangan Baru Akan Mengepak di 2025)

Aimee Sukesna, Head of UniSadhuGuna BSD Campus & BTEC Specialist menyampaikan konten dari program ini sangat relevan ke perkembangan manajemen di semua bidang termasuk Aviasi. Ketika mengambil program, siswa akan diajak untuk mendalami lima pillar aspek bisnis termasuk manajemen, pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya dan operasional.

“Nilai tambah lagi dari program ini untuk siswa yang tertarik berkarir di bidang penerbangan adalah studi kasus yang akan digunakan sangat berhubungan dengan perkembangan dan tren dunia penerbangan skala lokal dan internasional, sehingga lulusannya akan siap berkompetisi secara global,” katanya.

(Baca juga:Mudik Lebaran 2021 Dilarang! Harapan Industri Penerbangan Tinggal Harapan)

Prospek karir dalam dunia Aviasi ini sangat strategis dan bukan hal mudah yang dapat diraih semua orang. Maskapai penerbangan terutama yang jangkauan internasional memiliki aturan dan seleksi yang cukup ketat, di antaranya adalah selain Air Transport Pilot License dengan minimum 1,500 jam terbang juga membutuhkan kualifikasi Bachelor.

“Di sinilah peran penting kami, untuk membantu siswa memenuhi syarat maskapai maupun jasa aviasi internasional ini dari kedua sisi baik akademis dan non-akademis atau pengembangan soft skills,” tambah Aimee.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1479 seconds (0.1#10.140)