Harga Minyak AS Anjlok ke Level Terendah 21 Tahun Saat Permintaan Mengering

Senin, 20 April 2020 - 15:35 WIB
loading...
Harga Minyak AS Anjlok ke Level Terendah 21 Tahun Saat Permintaan Mengering
Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) menyentuh level terendah yang belum pernah terjadi sejak 1999, imbas dari permintaan yang mengering serta masalah pasokan. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) menyentuh level terendah yang belum pernah terjadi sejak 1999, imbas dari permintaan yang mengering serta masalah pasokan di tengah wabah corona atau Covid-19. Kejatuhan harga minyak Negeri Paman Sam -julukan AS- terjadi saat industri minyak global tengah berjuang menghadapi penyusutan permintaan serta upaya mengurangi pasokan oleh produsen minyak dunia.

Dilansir BBC, Senin (20/4/2020) harga satu barel West Texas Intermediate (WTI) yang merupakan patokan minyak AS jatuh sebesar 14% untuk menyentuh level USD15,65 per barel pada perdagangan Asia di awal pekan.

Pasar minyak telah mengalami tekanan sangat berat yang intens selama pandemi corona seiring dengan kemerosotan besar dalam permintaan. Fasilitas penyimpanan AS juga berjuang untuk mengatasi banjir minyak, saat melemahnya harga terus berlanjut.

Setelah sempat perang harga, akhirnya pada awal bulan ini terpantau anggota OPEC dan sekutunya akhirnya setuju untuk memangkas output global sekitar 10%. Kesepakatan ini menjadi pemotongan terbesar dalam produksi minyak yang pernah disepakati.

Tetapi beberapa analis mengatakan, angka tersebut tidak cukup besar untuk membuat perbedaan. "Belum lama bagi pasar untuk mengakui bahwa kesepakatan OPEC + dalam bentuk yang sekarang, cukup untuk menyeimbangkan pasar minyak," kata Stephen Innes, kepala ahli strategi pasar global di Axicorp.

Sementara itu, keprihatinan terus meningkat bahwa fasilitas penyimpanan di AS akan kehabisan kapasitas, dengan stok di Cushing, titik pengiriman utama di AS untuk minyak, meningkat hampir 50% sejak awal Maret, menurut ANZ Bank. "Kami memegang beberapa harapan untuk pemulihan akhir tahun ini, " kata Bank dalam catatan penelitiannya.

Penurunan ini juga didorong oleh teknis pasar minyak global. Minyak diperdagangkan pada harga mendatang dan Mei kontrak berjangka akan berakhir pada hari Selasa. Pedagang akan tertarik untuk offload kepemilikan untuk menghindari keharusan menerima pengiriman minyak dan menimbulkan biaya penyimpanan. Minyak Brent, patokan yang digunakan oleh Eropa dan seluruh dunia, sedikit lebih lemah, turun 0,8% menjadi USD27,87 barel.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1325 seconds (0.1#10.140)