Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Raksasa RI Resmi Beroperasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pabrik daur ulang dan pemrosesan ulang botol plastik PET (Polyethylene Terephthalate) di kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) resmi beroperasi. Pabrik daur ulang terbesar di Indonesia tersebut didirikan PT Veolia Indonesia bekerja sama dengan Danone-AQUA di atas lahan seluas 22.000 meter persegi dengan luas bangunan 7.000 meter persegi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan adanya investasi pabrik daur ulang botol plastik tersebut diharapkan mampu memperkuat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular. Di samping itu diharapkan dapat meingkatkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia sebagai upaya dalam mendukung target pemerintah untuk mengatasi permasalaan sampah plastik di laut hingga 70% pada 2025.
"Kolaborasi pembangunan fasilitas daur ulang botol plastik menunjukkan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Ini juga selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau melalui produk daur ulang," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat peresmian pabrik berkapasitas 25.000 ton per tahun itu dilakukan secara daring, Rabu (30/6/2021).
Dia mengatakan, rantai industri daur ulang plastik merupakan circular economy yang banyak menjadi sorotan. Sektor industri ini mengolah sisa-sisa kemasan sekali pakai dan barang-barang plastik lainnya menjadi produk bernilai tambah, mulai dari resin daur ulang hingga produkproduk jadi seperti barang-barang dari plastik, tekstil, dan palet. Populasi industri daur ulang plastik di Indonesia berjumlah sekitar 600 industri besar dan 700 industri kecil dengan nilai investasi mencapai Rp 7,15 trilliun dan kemampuan produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan nilai tambah mencapai lebih dari Rp 10 trilliun per tahunnya.
Sektor industri daur ulang plastik nasional akan terus bertumbuh seiring meningkatnya konsumsi plastik dalam negeri, serta makin terbukanya pasar ekspor setelah China menutup sektor industri
tersebut sejak tahun 2017. "Perlu saya sampaikan bahwa masih terdapat 50% idle capacity industri daur ulang plastik yang dapat dioptimalkan dengan penerapan circular economy, sehingga sampah plastik dapat diolah menjadi komoditi yang dapat digunakan kembali
sebagai sumber daya bernilai ekonomi termasuk untuk kemasan botol plastik PET," kata dia.
President Director of Danone-AQUA Connie Ang mengatakan dukungan yang diberikan Danone-AQUA terhadap pabrik Veolia Indonesia merupakan bentuk investasi jangka panjang. Terutama dalam membangun ekosistem daur ulang plastik di Indonesia dengan memastikan pasokan botol plastik PET bekas berkualitas.
Adapun keberadaan pabrik ini mendukung upaya Danone-AQUA untuk meningkatkan kandungan daur ulang botol plastik hingga 3 kali lipat pada 2022 dibanding yang perusahaan gunakan saat ini. Hal ini sangat penting dalam mendukung komitmen Danone-AQUA menggunakan bahan daur ulang plastik lebih dari 50% pada 2025.
"Ini adalah wujud nyata komitmen kami mendukung pemerintah mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus pendorong tumbuhnya ekonomi nasional, termasuk didalamnya peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja di sektor persampahan yang mayoritas berasal dari sektor informal," kata dia.
CEO Veolia Southeast Asia Sven Beraud Sudreau mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah di sejumlah negara untuk membantu pengelolaan sampah plastik. Dengan mengoperasikan fasilitas daur ulang yang dilengkapi dengan teknologi terkini, Veolia telah mampu membantu mengurangi permasalahan sampah plastik di sejumlah negara.
"Untuk itu, suatu kebanggaan yang luar biasa bagi Veolia Indonesia untuk dipercaya dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia serta mitra kami, Danone-AQUA untuk mengoperasionalkan pabrik daur ulang terbesar dan termutakhir yang ada di Indonesia, dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku plastik daur ulang untuk produk-produknya," kata dia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan adanya investasi pabrik daur ulang botol plastik tersebut diharapkan mampu memperkuat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular. Di samping itu diharapkan dapat meingkatkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia sebagai upaya dalam mendukung target pemerintah untuk mengatasi permasalaan sampah plastik di laut hingga 70% pada 2025.
"Kolaborasi pembangunan fasilitas daur ulang botol plastik menunjukkan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Ini juga selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau melalui produk daur ulang," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat peresmian pabrik berkapasitas 25.000 ton per tahun itu dilakukan secara daring, Rabu (30/6/2021).
Dia mengatakan, rantai industri daur ulang plastik merupakan circular economy yang banyak menjadi sorotan. Sektor industri ini mengolah sisa-sisa kemasan sekali pakai dan barang-barang plastik lainnya menjadi produk bernilai tambah, mulai dari resin daur ulang hingga produkproduk jadi seperti barang-barang dari plastik, tekstil, dan palet. Populasi industri daur ulang plastik di Indonesia berjumlah sekitar 600 industri besar dan 700 industri kecil dengan nilai investasi mencapai Rp 7,15 trilliun dan kemampuan produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan nilai tambah mencapai lebih dari Rp 10 trilliun per tahunnya.
Sektor industri daur ulang plastik nasional akan terus bertumbuh seiring meningkatnya konsumsi plastik dalam negeri, serta makin terbukanya pasar ekspor setelah China menutup sektor industri
tersebut sejak tahun 2017. "Perlu saya sampaikan bahwa masih terdapat 50% idle capacity industri daur ulang plastik yang dapat dioptimalkan dengan penerapan circular economy, sehingga sampah plastik dapat diolah menjadi komoditi yang dapat digunakan kembali
sebagai sumber daya bernilai ekonomi termasuk untuk kemasan botol plastik PET," kata dia.
President Director of Danone-AQUA Connie Ang mengatakan dukungan yang diberikan Danone-AQUA terhadap pabrik Veolia Indonesia merupakan bentuk investasi jangka panjang. Terutama dalam membangun ekosistem daur ulang plastik di Indonesia dengan memastikan pasokan botol plastik PET bekas berkualitas.
Adapun keberadaan pabrik ini mendukung upaya Danone-AQUA untuk meningkatkan kandungan daur ulang botol plastik hingga 3 kali lipat pada 2022 dibanding yang perusahaan gunakan saat ini. Hal ini sangat penting dalam mendukung komitmen Danone-AQUA menggunakan bahan daur ulang plastik lebih dari 50% pada 2025.
"Ini adalah wujud nyata komitmen kami mendukung pemerintah mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus pendorong tumbuhnya ekonomi nasional, termasuk didalamnya peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja di sektor persampahan yang mayoritas berasal dari sektor informal," kata dia.
CEO Veolia Southeast Asia Sven Beraud Sudreau mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah di sejumlah negara untuk membantu pengelolaan sampah plastik. Dengan mengoperasikan fasilitas daur ulang yang dilengkapi dengan teknologi terkini, Veolia telah mampu membantu mengurangi permasalahan sampah plastik di sejumlah negara.
"Untuk itu, suatu kebanggaan yang luar biasa bagi Veolia Indonesia untuk dipercaya dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia serta mitra kami, Danone-AQUA untuk mengoperasionalkan pabrik daur ulang terbesar dan termutakhir yang ada di Indonesia, dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku plastik daur ulang untuk produk-produknya," kata dia.
(nng)