IHSG Diprediksi Masih Nanjak, Cermati Saham-Saham Ini

Jum'at, 02 Juli 2021 - 08:08 WIB
loading...
IHSG Diprediksi Masih Nanjak, Cermati Saham-Saham Ini
IHSG diprediksi akan kembali menguat pada perdagangan hari ini dengan support resistance 5.988-6.059. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan kembali menguat pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 5.988-6.059.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG menguat kembali menguji resistance moving Average 50 hari untuk mendapatkan konfirmasi penguatan lanjutan dan melakukan pengujian resistance bearish trendline.



"Indikator stochastic dan RSI membentuk momentum reversal pada area dekat oversold dengan Indikator MACD yang memiliki pergerakan divergence positif dengan histogram memberikan signal potenso cross over. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melajutkan penguatannya secara teknikal dengan support resistance 5.988-6.059," ungkap Lanjar dalam risetnya, Jumat (2/7/2021).

Lanjar menyebutkan, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya: AALI, ADRO, AKRA, BBNI, BBTN, ICBP, SIMP, LSIP, WIKA, WSKT.

Sebelumnya, IHSG ditutup naik 20,47 poin atau 0,34% ke level 6.005,96 diawal bulan Juli setelah sempat bergerak bervariasi sepanjang sesi perdagangan. Optimisme menyambut bulan baru investor terhalang dengan data Indeks Kinerja PMI Manufaktur dan Inflasi dibulan Juni 2021 yang lebih rendah dari perkiraan.

Selanjutnya, PMI Manufaktur rilis turun sebesar 53,5 dari 55,3 di periode sebelumnya dan inflasi juga turun menjadi 1,33% dari 1,68% di periode sebelumnya. Hal tersebut menjadi signal pemulihan yang terhambat di bulan Juni dan berpeluang kembali melemah di bulan ini akibat adanya PPKM Darurat pemerintah.

Pertumbuhan angka kasus covid-19 juga masih akan menjadi awal hitam investor sehingga saham-saham di sektor kesehatan menguat (+1,92%) juga sektor konsumer primer (+1,87%) menjadi pendorong pada perdagangan kemarin. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp171,53 miliar.



Lebih lanjut Lanjar mengatakan, bursa Asia bersiap untuk pergerakan yang lebih stabil setelah data ekonomi yang kuat di AS mampu mendorong mayoritas indeks saham di Wallstreet ke rekor tertinggi baru. Data menunjukkan ekspansi manufaktur AS yang solid dan penurunan klaim pengangguran yang lebih besar dari perkiraan, menutupi kekhawatiran tentang penyebaran jenis Covid-19 yang lebih menular.

"Futures naik tipis di Jepang dan Australia dan sedikit berubah di Hong Kong. S&P 500 naik hari keenam - kenaikan beruntun terpanjang sejak Februari - dibantu oleh saham energi, sementara perusahaan teknologi melambat," paparnya.

Harga batubara naik signifikan (+2,26%) mengiringi pemulihan aktivitas industri dunia. Komoditas logam turun seperti nikel (-0,64%) dan zinc (-1,37%) sedangkan timah mengalami penguatan (+0,45%). "Secara sentimen, IHSG berpotensi menguat," tutupnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2011 seconds (0.1#10.140)