23 Startup Dapat Kucuran Dana USD55 Juta dari Surge, 3 Diantaranya Asal RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Surge, program untuk mendorong usaha rintisan atau startup agar naik kelas dari Sequoia Capital India di India dan Asia Tenggara, mengumumkan kohort kelima dan terbesar yang terdiri dari 23 perusahaan rintisan tahap awal, dengan total pendanaan USD55 juta dari Surge dan investor lain. Tiga startup asal Indonesia juga termasuk di dalamnya.
Program yang dimulai pada 30 Juni ini memiliki 10 founders wanita, terbanyak dalam kohort sejak Surge pertama kali dimulai dua tahun lalu pada Maret 2019.
Perusahaan yang ikut serta dalam kohort kelima atau Surge 05 ini menampilkan tema pemersatu untuk meningkatkan potensi manusia melalui digitalisasi cara kita hidup, bekerja, dan belajar.
Ide-ide yang dibawa oleh sekelompok pendiri yang beragam ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa mereka tertarik memainkan peran penting dalam membentuk potensi Asia Tenggara dan India pasca pandemi.
Dari 23 perusahaan, sebanyak 13 perusahaan berkecimpung di bidang teknologi keuangan atau fintech, pembayaran, komunikasi, logistik, dan SaaS (Software as a Service). Mereka menciptakan produk dan layanan untuk membantu perusahaan bekerja lebih cerdas, lebih baik, dan tanpa hambatan lintas batas.
Dalam lanskap di mana UMKM berperan penuh hingga 99% dari semua pendirian bisnis, lebih dari 90% lapangan kerja serta berkontribusi hampir 60% dari produk domestik bruto (PDB) di banyak negara ASEAN, startup-startup ini akan berkontribusi besar dalam memberdayakan bisnis untuk melakukan pekerjaan mereka dengan produktivitas dan efisiensi yang lebih besar.
Sementara itu, tiga startup Indonesia yang telah dipilih untuk berpartisipasi dalam kohort Surge kelima ini mampu memperbaiki dan memberdayakan kehidupan para penggunanya.
Ketiga startup tersebut adalah Durianpay, penyedia pembayaran end-to-end; Rara Delivery, pengiriman instan revolusioner untuk brand e-commerce di Indonesia; dan Bukugaji/Vara, platform manajemen staf yang mudah digunakan dan ringan untuk UMKM di seluruh Asia Tenggara.
Perusahaan-perusahaan ini membawa perspektif baru tentang pentingnya kesejahteraan manusia, didorong oleh perubahan besar gaya hidup sebagai akibat dari pandemi global.
Program yang dimulai pada 30 Juni ini memiliki 10 founders wanita, terbanyak dalam kohort sejak Surge pertama kali dimulai dua tahun lalu pada Maret 2019.
Perusahaan yang ikut serta dalam kohort kelima atau Surge 05 ini menampilkan tema pemersatu untuk meningkatkan potensi manusia melalui digitalisasi cara kita hidup, bekerja, dan belajar.
Ide-ide yang dibawa oleh sekelompok pendiri yang beragam ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa mereka tertarik memainkan peran penting dalam membentuk potensi Asia Tenggara dan India pasca pandemi.
Dari 23 perusahaan, sebanyak 13 perusahaan berkecimpung di bidang teknologi keuangan atau fintech, pembayaran, komunikasi, logistik, dan SaaS (Software as a Service). Mereka menciptakan produk dan layanan untuk membantu perusahaan bekerja lebih cerdas, lebih baik, dan tanpa hambatan lintas batas.
Dalam lanskap di mana UMKM berperan penuh hingga 99% dari semua pendirian bisnis, lebih dari 90% lapangan kerja serta berkontribusi hampir 60% dari produk domestik bruto (PDB) di banyak negara ASEAN, startup-startup ini akan berkontribusi besar dalam memberdayakan bisnis untuk melakukan pekerjaan mereka dengan produktivitas dan efisiensi yang lebih besar.
Sementara itu, tiga startup Indonesia yang telah dipilih untuk berpartisipasi dalam kohort Surge kelima ini mampu memperbaiki dan memberdayakan kehidupan para penggunanya.
Ketiga startup tersebut adalah Durianpay, penyedia pembayaran end-to-end; Rara Delivery, pengiriman instan revolusioner untuk brand e-commerce di Indonesia; dan Bukugaji/Vara, platform manajemen staf yang mudah digunakan dan ringan untuk UMKM di seluruh Asia Tenggara.
Perusahaan-perusahaan ini membawa perspektif baru tentang pentingnya kesejahteraan manusia, didorong oleh perubahan besar gaya hidup sebagai akibat dari pandemi global.