Hingga Juni, PLN UIW Sulselrabar Petakan Potensi Listrik untuk Smelter Capai 7.184 MVA

Sabtu, 03 Juli 2021 - 13:01 WIB
loading...
Hingga Juni, PLN UIW...
PLN UIW Sulselrabar mencatat adanya potensi permintaan tenaga listrik untuk smelter mencapai 7.184 MVA di Sulawesi Tengah dan Tenggara. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) memastikan bahwa potensi permintaan tenaga listrik untuk kegiatan hilirisasi nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sangat besar. Hasil penelusuran BUMN kelistrikan itu hingga akhir Juni 2021 mencatat, potensi permintaan pelanggan besar atau smelter sebanyak 61 pelanggan dengan daya 7.184 MVA.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda menjelaskan, sesuai kebijakan pemerintah, nikel harus diolah melalui industri hilir supaya dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.



"Industri smelter merupakan penghiliran nikel yang membutuhkan energi listrik yang besar. PLN sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan, siap memenuhi kebutuhan tersebut," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (3/7/2021).

Untuk meyalurkan daya listrik tersebut, kata dia, PLN juga akan membangun 7.052 kms Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi.

Sejauh ini, sistem kelistrikan di Sulawesi mempunyai daya mampu sebesar 2.365 MW, dengan cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34% dipasok dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Sesuai dengan RUPTL 2021–2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 3.698 MW. "Saat ini, PLN sudah melayani 4 pelanggan smelter dengan total kapasitas 245 MW di seluruh Sulawesi," terangnya.

Terbaru, PLN melalui PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) menandatangani surat perjanjian jual-beli listrik dengan daya 50 MVA beserta layanan khusus bertarif premium platinum dengan PT Tiran Mineral.

Tiran Group merupakan salah satu investor yang telah memberikan kontribusi besar di Konawe Utara. Grup bisnis dengan total 38 perusahaan di dalamnya itu telah mengumpulkan dana senilai Rp1,8 triliun untuk membangun smelter di Konawe Utara.

Huda menuturkan, proses pekerjaan konstruksi dalam rangka pemenuhan penyaluran tenaga listrik ke PT Tiran Mineral akan berlangsung selama 18 bulan. "PLN memperkirakan penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi kepada PT Tiran Mineral dengan daya tersambung sebesar 50 MVA pada Maret 2023," tuturnya.

Sementara, Direktur PT Tiran Mineral Nurfausiah Nuhrimengatakan, adanya kesepakatan kerja sama jual-beli listrik smelter antara PLN dan Tiran Mineral memberi kepastian bisnis bagi perusahaan. Ke depan, kata dia, Tiran Mineral bakal melakukan pengembangan hingga 5 unit fasilitas pemurnian.



Founder Tiran Mineral Group Andi Amran Sulaiman optimistis di tengah situasi pandemi, kolaborasi Tiran Mineral dan PLN bisa memberikan dampak yang luar biasa bagi perekomian masyarakat di Konawe Utara.

"Tanpa PLN, kehadiran Tiran Mineral sebagai kawasan Industri smelter pertama di Konawe Utara tentunya tidak akan terwujud. Kita patut berbangga dan wajib menjaga dan mendorong usaha industri smelter di Konawe Utara," tutur Andi.

Bupati Konawe Utara Ruksamin juga mengapresiasi kesepakatan jual-beli listrik antara PLN dan PT Tiran Mineral. Menurutnya, kesepakatan ini merupakan kerja sama strategis yang akan berkontribusi untuk pembangunan daerah. "Semoga ini menjadi sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Konawe Utara," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)