Pembuktian Ide Anak Muda dalam Dunia Bisnis Berbasis Teknologi

Rabu, 07 Juli 2021 - 00:47 WIB
loading...
A A A
Pada pembukaan Grand Final 4 Juli lalu, Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D selaku Wakil Rektor 1 Universitas Prasetiya Mulya menyatakan, bahwa WYF adalah acara tahunan dalam rangka menumbuhkembangkan, merumuskan dan meyakinkan ide bisnis anak muda agar layak dijalankan.

“Pada dasarnya, pebisnis yang sukses selalu memiliki mimpi yang besar dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut. Namun, selain mimpi dan visi yang kuat, kita juga harus diperlengkapi dengan teknis pengolahan bisnis. WYF tidak hanya kompetisi bisnis tapi juga tahapan permulaan mempersiapkan para pebisnis muda handal di masa yang akan datang,” ujarnya.

Pada kategori Perguruan Tinggi, kemenangan pun akhirnya diperoleh oleh Tim Santriprenenur (Universitas Brawijaya, Malang), diikuti Juara 2 oleh Tim Nitya (Institut Teknologi Bandung), dan Juara 3 diduduki Tim Wastedrop (Institut Pertanian Bogor).

“Melalui WYF, kami mendapatkan banyak insight baru melalui workshop dan mentoring yang keren. WYF melatih konsistensi kami untuk memberikan yang terbaik di setiap tahapannya,” tutur perwakilan Tim Santriprenenur yang juga menyabet People’s Choice Award untuk ide bisnis pengolahan limbah.

Sedangkan, kategori SMA/Sederajat dimenangkan oleh Tim Spacade (SMAK IPEKA Pluit) sebagai Juara 1, Tim Greenation (SMA Negeri 3 Bandung) sebagai Juara 2 sekaligus The Most Promising Idea dan Tim AnV (Stella Maris School Gading Serpong) keluar sebagai Juara 3.

Spacade yang menginisiasi ide virtual laboratorium menyampaikan bahwa ilmu secara teori dan praktikal sudah mereka dapatkan selama mengikuti WYF. “Bagaimana cara membuat business plan dan financial plan yang terstruktur dan benar, bagaimana cara kita menerapkan bisnis kita agar dapat membantu orang banyak, dan masih banyak lagi. Terima kasih untuk Prasmul yang telah mengadakan lomba ini!”.

Ide-ide bisnis tersebut menjadi bukti nyata dan otentik bahwa buah pemikiran anak muda harus diperhitungkan dan digiring dengan tepat agar tidak mudah patah. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika ide-ide ini menjadi kenyataan kelak.

Bukan hanya melahirkan pengusaha muda yang mandiri secara masif, namun menghasilkan dampak domino pada perekonomian negara. Tentunya bukan suatu isapan jempol membuat Indonesia keluar dari stigma negara berkembang suatu hari nanti.



Hal tersebut diamini oleh Ryan Manafe, Co-Founder Dagangan, mentor yang menyandang Best Mentor kategori Perguruan Tinggi. Ia berpendapat perusahaan-perusahaan terbesar di dunia biasanya tidak dimulai dari mimpi jadi kaya, tetapi keinginan kuat untuk melihat dunia lebih baik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)